Say Hai!!
Selamat datang kembali dengan ceritaku...
Makasih, buat yang udah mampir.
Enjoy!!!
----------------------------------------------------
Amara menatap sebuah foto di genggaman tangannya dengan mata yang berlinang. Tampak seorang anak lelaki yang sedang menyuapi adiknya yang masih kecil.
Perlahan tangannya terulur menyentuh wajah tampan putranya, "Mama rindu kamu, Nak!" air matanya tak dapat lagi terbendung, ia menangis sejadi-jadinya.
Bohong kalau Amara tak rindu anak sulungnya. Belasan tahun ia berpisah dengan sang putra, hati seorang ibu mana yang tidak rindu? Bahkan setiap detik setiap saat ia selalu memikirkannya. Apa putranya itu baik-baik saja?
Andai suaminya tak cemburu buta, keluarga kecilnya tak mungkin terpecah belah. Dan lagi pasti kedua putrinya juga akan mendapatkan kasih sayang dari ayah mereka. "Apa kamu baik-baik saja, sayang? Apa kamu juga jadi mafia seperti ayah kamu?" Amara terkekeh diiringi air mata.
"Andai kamu tahu bagaimana keadaan adik kamu, pasti kamu akan sedih. Hiks.. " Amara terisak, "Kamu gimana ya, sekarang? Pasti kamu jadi lelaki yang gagah dan tampan seperti ayahmu!"
"Mama rindu, nak! Mama pengen ketemu!"
Amara semakin terisak pilu, tanpa menyadari dibalik tembok ada orang yang memerhatikannya dengan tatapan tak kalah sedih.
***
Dua orang pria berkaca mata hitam berdiri di belakang seorang pria tua layaknya bodyguard yang menjaganya. Aura kekuasaan Begitu kental terasa, mereka baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Penampilan mereka yang serba hitam membuatnya menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di Bandara, banyak orang yang memperhatikan mereka, terutama pria tampan berwajah dingin yang berdiri di sebelah kanan pria tua itu.
"Dimana alamat rumah mereka sekarang?" tanya Thomas.
"Di jalan XX." jawab Jericho.
Akh, akhirnya setelah sekian lama Jericho kembali menginjakan kaki di negara ini. Dulu ia juga sering kesini, saat liburan bersama ibunya."Apa kita langsung kesana?"
"Jangan dulu, Dad! Daddy pasti lelah, dan lagi kalau Daddy langsung menemui mereka, aku takut mereka masih marah. Biar aku saja yang lebih dulu mendatangi mereka." saran Jericho membuat Thomas pasrah.
"Dean! Kau antarkan Daddy ke rumah!" titah Jericho yang langsung dituruti Dean.
"Siap, bos."
Thomas memang memutuskan untuk pindah ke Indonesia. Karena Thomas tak yakin, baik Amara maupun Ana dan Ellia tak akan mau pindah ke Belanda. Lebih baik seperti itu, sebagai penebusan rasa bersalah. Ia juga berjanji akan memberikan yang terbaik untuk mereka. Sekalipun mereka tak mau menerimanya kembali.
Keputusan Thomas tentu saja langsung dituruti Jericho. Sedangkan Dean, tentu ia juga ikut kemanapun Jericho pergi.
Usai Dean melajukan mobilnya, Jericho juga masuk ke dalam mobil. Karena yang menjemput mereka memang dua mobil. Ia menuju alamat dimana sang ibu dan adiknya tinggal.
Tepat setelah sampai ke tempat yang dituju, Jericho tertegun, ia melangkah maju. Sebuah rumah kecil namun tampak terawat. Tak ada AC apalagi taman yang luas, serta pintu rumah yang pinggirannya sudah dimakan rayap. Jericho yakin, dalam sekali terjangan pintu ini sudah roboh.
Perlahan tangannya terulur mengetuk pintu.
Tok! Tok!
Tak ada jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love [Completed]
AçãoSakit hati adalah konsekuensi yang harus diterima saat jatuh cinta. Seorang gadis bernama Evana Adelia itu menjadi salah satu korbannya. Kekasih yang teramat dicintainya itu mengkhianatinya membuat Eva memutuskan kembali ke negara asalnya dan mencob...