47. Kecewa

822 25 5
                                    

"Zevanya kemana, Mbak?" Tanya Sarah pada Vania.

"Aku juga gak tahu kemana anak itu. Susah banget diatur," sahut Vania.

Ya, Vania dan Alex sedang berkunjung ke rumah Adit. Itung-itung silaturahmi agar tidak terputus hubungan. Meski diantara mereka pernah menjalin hubungan dulunya jangan dijadikan alasan memutus hubungan silaturahmi bukan? Apalagi sudah terikat anak.

Mereka mengadakan makan malam bersama sebagai acara utamanya. Setelahnya mengobrol membahas apa saja yang menurut mereka seru. Adit dan Alex tampak sedang bermain catur di ruang tengah. Sedangkan Vania, Ezra, dan Sarah sedang duduk nonton Televisi.

"Sama dong ya, kayak Eja." Celetuk Sarah menyindir Ezra.

Spontan Ezra menatap ibunya tidak terima. "Maksud Mama apaan?"

"Emang iya, kok." Kata Sarah santai.

Vania terkekeh melihat interaksi anak dan ibu itu. "Eja udah kuliah?"

Ezra menatap Vania seraya tersenyum. "Kuliah-kuliah nggak, sih, Tan." Sahut Ezra cengengesan.

"Lah, kok gitu?"

"Soalnya Eja jarang banget masuk kelas." Jawab Ezra santai.

"Maklum aja, Mbak. Anak badung dia!" Sahut Sarah.

Ezra meringis tertahan seolah sangat sakit hati dengan perkataan ibunya. "Mama aku gitu ya, Tan? Kalo ngomong asal jeplak. Sama anak sendiri juga" ujar Ezra.

"Eh--"

BRUK!!!

BRUGH!!!

Suara pintu yang dibuka paksa bahkan terdengar sampai roboh terdengar memekakkan telinga semua orang yang ada di sana. Tanpa menunggu lagi mereka segera melihat apa yang terjadi. Takut-takut ada yang akan merampok.

Kedua mata semua orang membulat sempurna saat melihat pintu yang sudah roboh serta seorang wanita yang terduduk di atas lantai dengan air mata yang berderai sambil memegangi taplak meja yang berusaha menutupi tubuhnya karena hanya memakai lingerie.

"Apa yang kau lakukan pada Zevanya, Jer?" Sentak Adit tidak terima melihat putrinya diperlakukan seperti itu.

Jericho terkekeh sinis. Di belakangnya ada seorang wanita yang juga tampak menangis pilu karena kekacauan ini. Eva mencoba melepaskan genggaman Jericho yang erat pada tangannya, namun tenaganya kalah jauh dengan suaminya. Apalagi Jericho tampak masih diselimuti emosi.

"Apa anda tidak mau tahu bagaimana kelakuan putri anda" Tanya Jericho balik diiringi kekehan sarkas dengan netra tidak berhenti menatap nyalang pada Zevanya. Kalau saja tadi Eva tidak mencegahnya mungkin sekarang Zevanya sudah tinggal nama.

"A-apa maksudmu?" Adit sekarang mulai merasa ada hak tidak beres dan sesuatu yang membuat perpecahan antara putrinya. Apalagi kala melihat Eva juga ikut menangis pilu.

"Jericho jelaskan apa yang dilakukan Zevanya sampai kau emosi seperti ini?" Kali ini Vania yang menyahuti.

Sarah tidak ikutan bertanya pada Jericho. Ia hanya bergerak perlahan pada Eva yang juga menangis dan mengelus pipinya lembut. Mengulas senyum lembut. "Jangan nangis sayang!"

"Mama..." Eva ingin memeluk Sarah, namun tangannya masih digenggam oleh suaminya. Ia tak bisa melawan, hanya menunduk menangis mengakui ini juga salahnya.

"Katakan Jericho! Jelaskan apa yang terjadi!" Alex menimpali. Ia rasanya ingin memukul pria itu habis-habisan melihat putrinya yang terluka. Namun melihat Eva yang juga menangis membuat Alex sedikit bingung. Pasti ada sesuatu yang terjadi.

The True Love [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang