Hello Sexy Readers,
Vote dan komen yang banyak yaaa
Love,
Bella - WidiSyah
♥♥♥
Sudah hampir sore Cassandra tiba di rumah, tentunya setelah mengantarkan Hamizan, suaminya benar-benar kepala batu. Pria itu tak membiarkan Cassandra mendebatnya, Hamizan bertingkah seperti seseorang yang cemburu buta. Padahal, apa yang harus pria itu gusarkan? Hubungan Cassandra dan Widi hanya sebatas profesionalisme, dia sama sekali tidak tertarik pada duda Mutiara itu.
"Sudah sedalam apa hubunganmu dengan Widi Erlangga, Cassandra van den Heuvel?"
Cassandra baru selesai memandikan Lithania dan mengganti pakaian putrinya. Dia merasa petangnya yang damai berakhir karena pertanyaan Hamizan. Wanita itu meletakkan Lithania pada boks. Bayi mungil bergumam entah apa, sesekali tertawa cekikikan.
"Berapa kali aku harus bilang, aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Widi, Ham."
Hamizan tertawa, seperti dugaannya Cassandra akan mengelak. Mana ada penjahat yang mau mengaku? Dasar munafik! "Lantas kenapa kalian begitu akrab? Dia selalu ada di sekitar kamu."
"Ham, Widi membantuku dengan membeli VL. Apakah salah kalau aku juga membantu kalau dia bertanya bagaimana mengelolanya? Jangan seperti anak kecil begini, Ham." Cassandra meraih bathrobe, debat kusir dengan Hamizan takkan berakhir kalau dia terus meladeni suaminya itu. "Sudahlah, aku mau mandi."
"Aku belum selesai bicara, Ndra." Hamizan mencekal lengan Cassandra, mencengkeram kuat hingga wanita itu meringis.
"Ham!" pekik Cassandra, wanita itu menepis genggaman Hamizan. "Kamu menyakitiku!" hardik Cassandra marah.
"Kita belum selesai bicara, jangan membantah saat suamimu bicara."
Oh, jadi seperti ini Hamizan sekarang, Cassandra mendengkus sebal.
"Tentu saja aku membantah, kamu meminta mengakui sesuatu yang sama sekali tidak kulakukan. Aku capek menghadapi kamu yang seperti ini."
"Oh, jadi sekarang kamu sudah capek menghadapiku?"
Cassandra melipat kedua tangan, tubuhnya menyandar di pinggiran pintu kamar mandi. "Kamu sudah nggak seperti Hamizan yang aku kenal. Entah apa yang ada di pikiran kamu, Ham. Kalau kamu begini terus, lebih baik aku di apartemen saja dulu. Biar kita bisa saling introspeksi diri."
"Kalau kamu berani meninggalkan rumah ini, jangan harap bisa kembali ke sini," ancam Hamizan penuh amarah. Telunjuknya mengacung di depan wajah Cassandra.
"Terserah kamu saja lah, Ham. Aku capek."
"Aaarrrghhh! Sial!" Hamizan membanting semua barang yang ada di atas nakas, melemparkan vas bunga ke arah pintu kamar mandi. Pria itu berderap meninggalkan kamar lalu membanting pintu.
Tangisan Lithania memekakkan telinga, Cassandra yang masih berada di kamar mandi bergegas membersihkan diri. Wanita itu keluar tergopoh-gopoh meraih bayinya. Menggendongnya untuk menenangkan. Hamizan belum pernah membanting barang di depannya selama ini. Jelas Lithania terkejut dengan ulah ayahnya.
Cassandra meletakkan Lithania ke ranjang, dia bangkit meraih travel bag di atas lemari. Wanita itu mengambil sepasang pakaian rumahan lalu memakainya setalah itu memasukkan semua pakaiannya dan pakaian Lithania kedalam koper. Persetan dengan koleksi high heels dan stileto. Cassandra hanya memasukkan dua pasang wedges ke tote bag berukuran sedang.
Wanita itu meraih Lithania di ranjang, Cassandra mengendong bayinya sembari menggeret kopernya. Dia tak perlu pamit bukan? Hamizan sama sekali tak melarangnya keluar rumah. Pria itu hanya mengancam, dan Cassandra sungguh tidak menyukai gaya Hamizan yang begitu arogan. Suaminya itu bahkan menghilang entah kemana.
Peluh membasahi dahi Cassandra ketika sampai di garasi. Wanita itu menidurkan Lithania pada car seat di kursi penumpang, memutari mobil memasukkan barangnya ke dalam bagasi. Mobil Cassandra menderu meninggalkan rumah, mengabaikan kondisi kediamannya dalam keadaan berantakan.
♥♥♥
SEXY MISTRESS sudah tamat di Karyakarsa.
Hanya Rp. 29K untuk akses 30 hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY MISTRESS
عاطفيةCassandra van den Heuvel merebut Hamizan Parama dari Mutiara, sahabatnya sendiri. Mereka menikah dan terlihat bahagia dengan kelahiran Lithania sementara Mutiara wafat meninggalkan Widi, suami barunya. Widi yang masih belum bisa melupakan Mutiara me...