BAB 20

1.5K 126 4
                                    

Hello Sexy Readers,

Follow aku yuk, terus klik bintang dulu. Komen yang rame ya. Sayang kalian.

💋💋💋 

Lithania sering rewel belakangan ini. Mungkin efek badannya yang sakit, mungkin juga karena obat yang dikonsumsi. Cassandra jadi sulit fokus bercinta demi menenangkan putrinya. Pun dalam bekerja. Kecintaan Cassandra pada lingerie membuatnya bertaruh risiko mendirikan Venusian Lingerie. Memilih bidang usaha yang disukai menjadi salah satu kunci sukses pengusaha. Cassandra tidak perlu repot untuk riset, dia tahu seperti apa produknya, keunggulan dan kekurangan serta siapa saja yang menjadi target pasarnya. Namun, semuanya takkan berhasil jika tidak ditekuni, tidak ada inovasi baru dari produk yang ditawarkan menurunkan daya beli konsumen. Berbisnis memang tak selamanya berjalan mulus dan meraup banyak keuntungan.

Kepala Cassandra pening kala mengingat deretan angka-angka dari laporan keuangan yang dikirim Icha melalui surel. Penjualan menurun drastis. Kesibukan Cassandra mengurus Lithania membuatnya tak sempat lagi meluncurkan model lingerie terbaru. Beberapa kali Cassandra membatalkan janji saat Arman ingin berdiskusi. Dia malah belum sempat me-review rancangan terakhir yang Arman kirimkan.

Ketika seseorang dihadapkan pada dua pilihan sulit, dia akan melakukan segala cara untuk mencari celah dan kelemahan dari setiap pilihan sampai mendapat yang terbaik. Namun, cara itu tak bisa Cassandra jadikan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.

Cassandra tak mungkin memih salah satu. Prinsip dasar dalam menentukan pilihan dengan menegaskan jika tak ada pilihan yang benar-benar bagus tak berlaku untuk Cassandra. Lithania dan Venusian Lingerie adalah dua hal yang dia cintai. Sama-sama memiliki tempat istimewa di kehidupannya. Cassandra tak mungkin mengorbankan salah satunya, Lithania dan Venusian Lingerie ibaratnya denyut dan nadi dalam kehidupan Cassandra.

"Litha sudah minum obat?" tanya Hamizan dengan berbisik, Cassandra mengangguk tanpa suara. Perempuan itu tampak sibuk mencoret-coret buku sketsa hasil rancangan Arman.

Hamizan mendekat pada Cassandra yang duduk menyandar di tepi ranjang. "Aku ingin melihatmu dengan lingerie ini." Hamizan meraih tubuh Cassandra, merapatkan dada pada punggung Cassandra, laki-laki itu berusaha mendominasi. Hamizan tahu, Cassandra tak pernah mampu menolak, dia berkuasa penuh pada tubuh Cassandra. "Seribu kali lebih seksi dibandingkan ini." Jari Hamizan menunjuk celana pendek dan tank top Cassandra bergantian. Sudah berhari-hari Hamizan menahan diri. Salahkah jika malam ini dia melepaskan kendali?

"Aku capek, Ham. Seharian ini mengurus Litha. Harus kontrol ke dokter, masak. Sekarang harus mengurusi VL." Cassandra mengelak, menjauh dari Hamizan lantas meletakkan buku di atas nakas.

"Sebentar saja, Ndra." Hamizan mengabaikan Cassandra, tangan Hamizan bergerak cepat menyingkap tank top, meremas dada Cassandra dengan kasar. Hamizan mengulum puncak merah muda satunya, mengisap kuat hingga Cassandra meringis menahan sakit.

"Penjualan lingerie-ku menurun, Ham." Cassandra mendesah putus asa, mendorong tubuh Hamizan dari atasnya. Sebenarnya Cassandra pun ingin bercinta, melepaskan hasrat liarnya. Namun, deretan angka dan wajah Lithania muncul silih berganti, menguasai hampir semua syaraf di otaknya. Cassandra tidak bisa fokus meski saat ini Hamizan tengah meloloskan celana pendek yang Cassandra gunakan.

"Menolak bercinta dengan suami itu dosa besar, Ndra." Hamizan merentangkan kaki Cassandra dengan lebar. Jemarinya menelusup ke dalam lembah kenikmatan Cassandra bersama dengan isapan di celah sempit itu. Hamizan membenamkan hampir separuh wajahnya di sana. Dia begitu gigih ingin membuat Cassandra terangsang dan bersedia melayaninya.

"Istri tidak salah jika memiliki alasan kuat untuk menolak." Cassandra mengatupkan rahang, menahan amarah, Hamizan tidak menghargai keinginannya. "Aku nggak mood dengan kondisi Litha yang sakit. Please, Ham. Tolong mengertilah." Cassandra melepaskan diri, menaikkan celana lalu kembali merebahkan tubuh di ranjang sambil menghela napas panjang.

SEXY MISTRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang