Hello Sexy Readers,
Komen yang banyak, vote, dan subscribe. Jangan lupa follow saya. Sayang kalian.
Love,
💋 Bella 💋Widi mengalihkan tatapan dari layar komputer ketika pintu diketuk. "Masuk!"
Mila biasa setor muka dan senyum jail jarang lepas dari wajahnya. Jika siang ini dia cemberut, jelas ada yang keliru.
"Ada tamu, Mas. Cari Mas Widi."
"Siapa?" Giliran Widi yang mengerutkan kening. Seingatnya dia tak membuat janji dengan seseorang hari ini.
"Laki-laki, Mas. Ayo ditemui saja."
Tumben Mila sok misterius. Tanpa mematikan komputer, Widi beranjak ke bawah.
Siang ini butik sepi. Pelanggan Zaitun Collection memilih berbelanja lewat toko daring, terutama sejak kasus Covid-19 kembali merebak, menelan banyak nyawa. Kesibukan para karyawan justru tampak di lantai 2. Mereka membungkus orderan, mengejar waktu sebab sore nanti petugas dari ekspedisi akan datang menjemput.
Ketika Widi turun tangga, seseorang membelakanginya menghadap jendela. Posturnya jangkung dengan punggung yang bidang. Tangannya bersedekap.
"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Widi sopan.
Laki-laki itu berbalik, menyorot Widi dengan tatapan permusuhan. "Di mana istriku?" tanyanya.
Wow, Widi nyaris tersedak ludahnya sendiri. Cita-citanya adalah menjadi pengusaha, bukan pembawa kabur istri orang.
"Maaf, saya tidak tahu, Pak Hamiz," jawab Widi jujur.
Tetapi Hamizan terlalu kalut untuk percaya. Cassandra meninggalkan rumah membawa Lithania. Putrinya sedang sakit. Hamizan tak sanggup membayangkan Lithania berada di jalanan. Akan lebih baik kalau mereka bersembunyi di sini daripada berkeliaran entah di mana. Digulung kepanikan, Hamizan menerjang Widi yang tidak siap, mencekal kerah bajunya.
"Jangan bohong! Kalian dekat kan? Kamu pasti tahu keberadaan istri dan anakku!" seru Hamizan. Amarah membara di matanya.
"Astagfirullah!" Rini yang baru saja turun menutupi mulutnya lantaran kaget.
"Tenang, Pak Hamizan," sahut Widi kalem. Dia tidak mau meladeni orang yang tengah kalap. "Saya coba telepon Cassandra, tapi Bapak diam, jangan bersuara. Bagaimana?"
Cuma ide itu yang terlintas di kepala Widi. Masalah rumah tangga Hamizan dan Cassandra bukan urusannya. Dia tak berhak mencampuri.
Untuk sesaat, Hamizan tetap diam. Rini hendak keluar memanggil satpam.
"Rini, naik ke atas!" perintah Widi.
"Tapi, Mas...."
"Sekarang, Rini."
Dengan berat hati Rini berbalik, naik ke lantai 2. Widi menebak dia akan jadi bahan gosip di antara karyawannya. Namun ada hal lebih penting yang harus diurus.
"Gimana, Pak Hamizan?" ulang Widi.
Cekalan Hamizan mengendur. Dia melepaskan Widi lalu mengangguk. Widi merogoh saku kemeja, menggapai telepon genggam lalu menelepon Cassandra. Loud speaker dinyalakan agar Hamizan mendengar percakapan mereka.
[Ya, Wid.]
Seperti biasa, Cassandra lupa mengucap salam. Kenapa Hamizan tak mendidik istrinya ilmu agama?
"Asalamualaikum, Cassandra," balas Widi sabar.
[Walaikumsalam.]
"Kamu apa kabar?"
![](https://img.wattpad.com/cover/266474273-288-k258006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY MISTRESS
RomanceCassandra van den Heuvel merebut Hamizan Parama dari Mutiara, sahabatnya sendiri. Mereka menikah dan terlihat bahagia dengan kelahiran Lithania sementara Mutiara wafat meninggalkan Widi, suami barunya. Widi yang masih belum bisa melupakan Mutiara me...