Annyeong...
Sorry ya update nya kemaleman😅
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Yang pecah tidak akan pernah kembali sempurna, sekali pun itu di lem dengan perekat ternama, bekas nya akan tetap ada"
.
.
.Sedari tadi Aletta tidak bisa fokus dengan tugas nya. Sesuatu kini memenuhi otak Aletta, hingga untuk mengerjakan tugas sekolah saja Aletta tidak bisa fokus.
Tarikkan nafas gundah keluar dari mulut Aletta. Ia meletakkan pulpen yang sedari tadi ia pegang di atas meja dengan dentingan keras. Aletta menyandarkan punggung nya, menatap dinding di depan dengan datar.
Ucapan cowok itu tak berhenti berputar-putar di otak Aletta.
Flashback On
"Kenapa?"
"Dia lebih buas dari yang lo lihat" Aletta tidak paham dengan arah pembicaraan cowok ini.
Arkan melepas cekalan nya, menoleh menatap cowok-cowok itu dengan datar namun bermakna "mereka gang Lion. Gang paling licik yang mengalahkan lawan mereka dengan cara curang"
"Mereka lebih dari binatang buas yang menghalal kan segala cara untuk mendapatkan mangsa nya" lanjut Arkan tak memutuskan kontak mata pada cowok-cowok itu.
Detik selanjutnya Arkan beralih menatap Aletta yang juga tengah menatap nya "gue tahu lo cewek dengan nyali tinggi. Tapi jangan pernah berurusan dengan gang Lion!"
Flashback Off
Kepala Aletta sakit memikirkan ucapan cowok itu. Aletta tidak mengerti kenapa dia mengatakan hal seperti itu pada nya. Aletta bahkan tidak pernah berurusan dengan gang Lion, tahu nama nya saja tidak. Tapi tatapan cowok itu mengartikan jika Aletta pernah berurusan dengan gang Lion.
Arggh ,,, kepala Aletta benar-benar sakit memikirkan nya. Aletta menegadahkan kepala ke atas, sembari menutup mata sesekali jari jemari kanan Aletta memijit batang hidung nya perlahan. Beberapa detik selanjutnya, Ia bangkit dari duduk, lalu bergerak maju menuju ranjang berniat menidurkan diri. Otak nya butuh istirahat.
Perlahan kedua mata Aletta mulai tertutup dan Aletta pun terlelap dalam tidur nya.
👊
Kringg
Suara bising membuat kegaduhan di pagi hari. Dengan perlahan Aletta membuka mata nya, mengerjap kan nya beberapa kali agar mata nya bisa fokus melihat jam weker.
Detik itu juga kedua mata Aletta membulat besar "shit!!" Umpat Aletta kecil.
Dengan buru-buru ia bangkit dari ranjang, berlari menuju kamar mandi. Aletta kesiangan. Tidak butuh waktu lama, Aletta sudah siap dengan seragam sekolah. Seperti biasa, Aletta membiarkan rambut nya terurai tanpa riasan dan juga wajah yang hanya di lapisi bedak bayi dan juga lip-balm tipis sebagai pelembab bibir nya yang sering kering.
Seperti kilat, Aletta menyambar kunci motor dan juga hoodie hitam nya. Dengan langkah terburu-buru Aletta menuruni anak tangga sembari memakai hoodie nya.
"Non nggak sarapan dulu?" Tanya Siti yang melihat Aletta melewati meja makan begitu saja.
"Lain kali" jawab Aletta sembari berlari kecil keluar rumah. Siti hanya mengangguk kecil, menatap kepergian anak majikan nya yang sangat dingin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...