[ 16 ] Mengejutkan

561 66 13
                                    

Bantu di share cerita nya ke teman-teman kalian😇

Kalau ada typo, mohon di tandai😉

Enjoy😘

÷÷÷
.
.
.

"Dari berjuta umat manusia di muka bumi ini, kenapa gue harus berurusan lagi sama lo?"

.
.
.

"Ok. Gue setuju" Leo langsung melukis senyum kemenangan setelah mendengar jawaban dari Aletta.

Masi dengan senyum kemenangan nya Leo kembali mengangkat suara "ok, pulang sekolah nanti gue tunggu di parkiran..."

"...kita akan mulai membahas rencana untuk menghancurkan Arkan" setelah nya, Leo pergi meninggalkan Aletta sendirian. Namun langkah cowok itu memberat ketika Aletta kembali mengangkat suara.

"Gue setuju kalau gue ga suka Arkan. Tapi gue ga setuju jika gue membenci cowok itu..." Aletta menjeda ucapan nya sedangkan Leo berbalik menatap bingung kearah Aletta.

"Maksud lo?"

Aletta berbalik, lalu melayangkan tatapan dingin pada Leo "...gue ga akan ngotorin tangan gue, buat cowok rendah kayak lo".

Semua anggota Lion mengepalkan tangan kuat ketika Leo mendapat hinaan dari Aletta "jaga ucapan lo!" Teriak Dion yang terlihat kehilangan kesabaran nya.

Aletta melukis senyum miring sembari melirik pada Dion "setidak nya harga diri Arkan lebih tinggi dari pada sampah kayak bos lo" setelah puas menghina Leo, dengan santai nya Aletta melenggang pergi meninggalkan Leo dan anggota Lion yang kini dapat Aletta pasti kan tengah terbakar dalam api kemarahan.

Leo mengepalkan kedua tangan nya "sampah?"

👊

Drtt
Drtt
Drtt

Naura yang tengah sibuk melayani tamu menyempat kan diri untuk melirik sebentar pada ponsel yang sedari tadi berdering tidak henti-henti nya.

Naura menoleh pada Aletta yang kini tengah sibuk mengantarkan pesanan pada pelanggan. Tidak ingin menggangu pekerjaan Aletta, dengan inisiatif lebih tangan Naura terulur panjang meraih ponsel itu, berniat mengangkat nya.

Daddy is calling.

Tidak menunggu lagi, Naura menggeser ikon hijau, sedikit lagi mengenai terlinga Naura, ponsel itu berpindah tempat pada tangan seseorang.

Aletta sudah berdiri di belakang Naura, sembari merebut ponsel nya. Aletta melempar tatapan dingin pada Naura, ia paling tidak suka jika barang nya di sentuh oleh orang asing.

"I-itu a-ada yang telf-" belum selesai dengan ucapan nya Aletta sudah lebih dulu pergi keluar Cafe sembari membaca nama si penelfon.

Naura hanya bisa menatap nanar kepergian Aletta. Entah kapan Aletta bisa menerima Naura menjadi teman nya, dari awal Aletta bekerja di tempat ini gadis itu tidak pernah mau berbicara dengan Naura selain kata 'hm' 'ya' 'ga'.

Sorot mata Aletta seketika datar setelah membaca nama penelfon. Tarikkan nafas berat terdengar keluar dari mulut Aletta. Dalam keadaan terpaksa, Aletta menempelkan ponsel di telinga kanan nya.

"Hm"

"Kamu lagi di mana?"

"Kenapa?"

"Ini sudah hampir gelap, tapi kamu belum pulang juga. Sekarang juga pulang!"

"Ga bisa"

"Kenapa? Semalem Daddy udah bilang, kalo malam ini kamu ada pertemuan khusus dengan pemilik Green High School"

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang