[ 12 ] Tak Terduga

726 86 14
                                    

Annyeong...
Maaf up nya telat 2 hari😅

Tapi jangan khawatir, sebagai ganti nya part kali ini pajang😉👍

Enjoy😘

÷÷÷

.
.
.

"Berhentilah menanyai hal yang sama. Karena tidak seorang pun yang akan paham dengan rasa takut ini"

.
.
.

Hening.

Dalam situasi seperti ini, tidak ada kata yang bisa di bicara kan. Mereka semua hanya bisa diam, sibuk dengan fikiran masing-masing.

Sedari tadi Arkan hanya menatap kosong kedepan tanpa bergeming. Mereka semua sedang berada di UKS untuk mengobati luka Marvel.

"Arghh" lirih Marvel kesakitan akibat Daniel yang dengan sengaja menekan luka nya.

"Pelan-pelan ege" umpat Marvel kesal.

"Iye iye, noh udah" seru Daniel yang baru saja selesai mengobati luka Marvel.

Dan kini situasi kembali hening, tak ada yang berani membuka topik pembicaraan. Daniel yang merasa canggung dengan situasi ini melirik ke arah Zyan yang juga tengah menatap nya. Cowok itu menaik turun kan bahu seraya menggeleng kecil, tanda tidak tahu apa yang akan di lakukan sekarang ini.

Satu ide tiba-tiba saja terbesit di benak Daniel "eh ntar malam nongki yuk di tempat biasa" ajak Daniel dengan nada antusias.

Zyan menjentikkan jari nya setuju "gas lahh"

Kini tinggal Arkan dan Marvel, Daniel dan Zyan menatap mereka secara bergantian, menunggu jawaban. Marvel mengangguk kecil sebagai jawaban nya sedangkan Arkan masih diam membungkam mulut nya. Daniel berharap dengan ide ini situasi di antara mereka tidak akan canggung lagi.

Arkan mendadak berdiri dari duduk nya, membuat mereka semua serentak mendongak menatap cowok itu.

"Lo mau kemana Ar?" Tanya Zyan mewakili mereka semua.

"lo bukan anak kecil lagi yang harus gue nasehati segala hal!" Tak di sangka kalimat itu berbanding terbalik dengan pembahasan mereka.

"Pikir pake otak sebelum bertindak!" Setelah mengucapkan kalimat yang begitu tajam itu, Arkan pergi meninggalkan mereka semua.

Namun langkah nya terhenti ketika mendengar ucapan Marvel.

"Arkan yang gue kenal ga pengecut kayak gini, dia ga pernah takut dengan ancaman dari musuh"

Daniel menahan bahu Marvel agar cowok itu tetap duduk di posisi nya. Tapi ia menghempas kan tangan Daniel begitu saja. Lalu melangkah mendekat kearah Arkan yang diam di tempat nya.

"Apa sih yang lo takutin dari Leo? Apa?!" Tanya Marvel tak habis pikir dengan sikap pengecut Arkan selama 2 tahun belakangan ini.

"Vel!" Peringat Zyan pada Marvel yang sudah mulai tidak mengendalikan lidah nya.

Arkan berbalik hingga membuat nya langsung berhadapan dengan Marvel "gue cuma ga mau berurusan lagi sama gang Lion!" Seru Arkan dengan nada tenang.

Marvel memegang tengkuk nya yang mulai memberat akibat menahan emosi sedari tadi.

"Kenapa Ar? Kenapa? Jika dia kurang ajar, apa kita ga bisa bungkem mulut nya?..."

"...Kita bakalan terlihat pengecut di mata mereka Ar" lanjut Marvel berusaha menjelaskan nya pada Arkan.

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang