Hello everybody🤗
Yaaa, i am back untuk kedua kali nya menghilang selama 2 bulan terakhir ini. Ok, aku minta maaf karena udah bikin kalian lagi dan lagi nunggu lama updatan Aletta Story.
I am so sorry guys🥺
Alhamdulillah ,,, urusan ku udh selesai. Jadi untuk updatan Aletta Story mungkin akan aktif kembali di setiap minggu nya.
Karena aku udah lama ga up, aku saranin ke kalian untuk ulang lagi baca part terakhir yang aku update. Biar nyambung aja sih sama part yang aku up sekarang.
Ok. Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian♡
Kalo ada typo tolong di tandain aja😉
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Akan gue buat lo lebih hancur dari ponsel lo sekarang juga!."
.
.
.Langkah Leo mendadak terhenti ketika mata elang nya tak sengaja menangkap sesuatu dari balik kaca transparan bangsal tempat Ibu nya dirawat. Yang Leo lihat terdapat dua orang pria asing yang salah satu nya tengah berbicara dengan raut wajah serius pada ibu nya.
"Apa yang mereka bicarakan?."
Karna merasa penasaran, Leo mendekat kearah pintu ruangan nya. Pintu itu kebetulan sedikit terbuka hingga suara orang didalam sana terdengar sayup-sayup di telinga.
Leo salah, mereka bukan sedang berbicara serius tetapi tengah mengancam. Mengancam ibu nya. Apa sebenarnya yang di sembunyikan Ibu dari Leo?.
👊
Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Aletta yang tidak suka berdesak-desakan di kantin memilih untuk kesana ketika sudah lewat beberapa menit setelah bel istirahat di bunyikan.
Entah kenapa sebelum keluar dari kelas, mata dingin Aletta melirik kursi yang berada di deretan depan paling pojok. Tempat dimana gadis bercardigan itu biasa duduki. Kursi itu kosong sejak tadi. Aletta tidak tahu keadaan dia setelah dari lapangan pagi ini.
Tapi sudah lah, kenapa ia harus peduli dengan keadaan nya?. Toh Aletta bukan teman nya.
Aletta melanjutkan langkah menelusuri koridor yang tidak terlalu ramai lalu masuk kedalam kantin sekolah yang pernah Aletta puji namun di jatuhkan oleh realita.
Dari pintu masuk ia dapat melihat Arkan dan teman-teman nya tengah duduk di meja yang di depan nya sudah terdapat palang bertulisankan 'khusus anggota OSIS'. Yap, karena ini lah Aletta menarik kembali pujian nya terhadap kantin Green High School.
Aletta kembali melanjutkan langkah menuju stand makanan dan minuman. Setelah pesanan nya jadi, Aletta melanjutkan langkah nya lagi ketempat Arkan dan anggota OSIS lain nya. Mungkin Aletta telihat munafik sekarang ini, tapi percaya lah tempat duduk untuk siswa/i nonOSIS sudah penuh, hanya tersisa tempat di kawasan OSIS, ya mau tidak mau ia harus duduk di sana agar bisa menikmati makanan dan minuman yang sudah ia beli ini.
Merasa ada seseorang yang menghampiri nya, mereka semua serentak mendongak pada Aletta. Aletta hanya memasang raut wajah datar, lalu mendaratkan pantat di samping Daniel. Cowok itu sangat peka, sebelum Aletta mengangkat suara meminta dia untuk bergeser, Daniel dengan peka nya menggeser tempat duduk, memberikan tempat pada Aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...