Hi everybody🤗
Akhirnya, setelah sekian purnama cerita ini kembali update😭
Makasi buat kalian yang masih setia menantikan cerita ini😭 aku benar-benar berterima kasih kepada kalian yang sudah setia🤧💌Maaf karena lama nggak muncul. Bukan maksud ku tak update selama ini, tapi keadaan lah. Sedikit cerita, aku baru aja lulus sekolah. Jadi banyak yang harus di siapin buat kuliah, and ya nggak sempat buat ngetik😭😭
Tapi tenang, sebisa mungkin setiap minggu nya aku update🙏
Jangan lupa di share ceruta ini ke teman-teman nya!
Kalau ada typo, tolong di tandain aja!
Baca nya pelan-pelan aja. Kalau lupa sama part kemaren baca ulang lagi, biar nyambung sama apa yang kalian baca sekarang. Saran aja sih😁✌
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Nggak semua yang ada di dunia ini bisa di beli dengan uang!."
.
.
.Lucu bukan saat semua kesalahan dan beban di tumpahkan sepenuh nya pada seorang anak. Beban yang harus nya tidak ia pikul di usia remaja terpaksa ia pikul.
Dan di saat semua nya mulai tidak terkendali, lantas seorang anak lah yang harus di salahkan. Orangtua? Ikut menyalahkan. Miris bukan.
Aletta pikir dengan tamparan yang di berikan Arkan, orangtua nya akan berhenti menyalahkan nya, ternyata itu semua bukan hanya tidak mungkin terjadi tapi nihil untuk terjadi.
Setelah teman-teman nya pulang. Aletta kembali masuk kedalam bangunan yang orang-orang sebut rumah. Ia pikir Victor dan Aulya sudah berada di kamar ternyata mereka menunggu Aletta di ruang tamu.
Tanpa sepatah kata pun Aletta melewati mereka berdua. Namun suara pria paruhbaya yang notabene nya adalah Ayah nya mengunci pergerakan Aletta.
"Saya tunggu janji yang di berikan Arkan."
Rahang Aletta menegas, berbalik menatap dingin manik mata Victor "nggak capek apa Daddy kayak gini terus?!."
"Setiap Deddy dan Mommy di rumah, nggak ada satu hari tanpa pertengkaran. Jujur, Aletta capek Dad. Sekali aja ngerti keadaan rumah bisa nggak? Ngeritiin anak bisa nggak? Jangan egois!."
"Saya tidak egois Aletta."
"Segampang itu bagi kalian ninggalin keluarga demi pekerjaan. Kalau nggak egois apa nama nya?." Aletta maju selangkah lebih dekat "Aletta benarkan Mommy?."
Aulya diam, tak bisa menentang kebenaran yang baru saja Aletta ucapkan.
"Semua yang kalian lakukan semata-mata demi uang. 'Tapi itu demi kebahagiaan kalian berdua juga!' Bullshit!! Kebahagiaan mana yang kalian maksud? Kebahagiaan untuk keluarga? Atau kebahagiaan untuk diri kalian sendiri?."
"Aletta nggak berhak ngajarin kalian ini sebenarnya. Tapi kalian harus tahu, nggak semua yang ada di dunia ini bisa di beli dengan uang! Keluarga jauh berharga dari pada itu."
👊
Sekolah.
Pernah nggak sih kepikiran dengan arti kata sekolah?. Sekolah itu apa? Kenapa di dunia ini ada yang nama nya sekolah?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Fiksi RemajaAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...