[ 45 ] Yang Sebenar nya Terjadi

403 25 1
                                    

Hello Everyone

Gimana kabar nya hari ini? Moga sehat-sehat ya.

Karena 2 minggu kemaren aku ga bisa Update, maka nya untuk part sekarang aku sengajain agak panjang. Biar kalian puas baca nya😉

Jadi baca pelan-pelan aja, jangan buru-buru...

Kalau ada typo tolong di tandain aja ya!

Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman nya:)

Enjoy😘

÷÷÷

.
.
.

"Kematian itu takdir! Kalau lo nggak terima, kenapa nggak ikutan mati juga?!."

.
.
.

Hari-hari berlalu seperti biasa, sekolah-belajar-pulang. Hanya itu siklus hidup seorang Aletta Victorya. Tak ada yang berubah, malah makin bertambah. Walaupun Aletta tidak pernah peduli dengan ujian. Entah kenapa suasan ujian seperti ini membuat nya lelah. Catat! Bukan karena belajar tapi karena suasana murid-murid yang mendadak rajin membaca buku seperti ini yang membuat diri nya lelah.

Ujian Tengah Semester sudah 5 hari berlalu, dan sekarang hari ke-6. Banyak murid yang awal nya cuek dengan pelajaran secara mendadak rajin belajar bahkan mati-matian belajar agar mendapatkan nilai yang bagus. Tapi tak sedikit pula yang memilih tidur dari pada belajar. Nilai hanya angka yang tidak mempengaruhi kesuksesan seseorang.

Contoh nya saja Aletta, gadis itu lebih memilih membenamkan wajah nya di atas meja dari pada memikirkan benar atau salah jawaban yang ada di kertas Ujian terakhir nya. Aletta lebih mempercayai takdir sukses nya dari pada angka di atas kertas. Ia tidak perlu memikirkan nilai ujian nya, asalkan sudah di isi itu sudah cukup.

Kriiingg

Suara bel membuat semua kelas menjadi riyuh, banyak yang panik karena masih ada beberapa nomor yang kosong. Ada yang nekat membuka buku catatan, ada juga yang nekat bertanya dengan suara keras. Aletta yang lembar jawaban nya sudah terisi penuh, berdiri lalu melangkah perlahan dengan tas yang di sandang sebelah tangan kedepan kelas. Tidak ada yang peduli dengan Aletta sekarang, kecuali Keyla. Gadis itu sempat tercengang karena Aletta yang orang pertama yang mengumpulkan.

Tak lama setelah Aletta keluar, Keyla menyusul. Gadis bercardigan hitam itu berlari kecil untuk bisa menyamakan langkah nya dengan Aletta.

"Mau kemana rencana buat healing?." Tanya Keyla sembari menoleh kearah Aletta namun tidak menghentikan langkah nya.

Aletta yang kini tengah menunduk memainkan ponsel nya sedikit melirik gadis itu dari ekor mata.

"Ikut?." Tanya Aletta sembari memperlihatkan layar ponsel nya pada Keyla.

Gadis yang di tawari itu tampak menimang-nimang keputusan nya. Belum sempat Keyla menentukan, panggilan seseorang dari beberapa meter mereka berada membuat mereka berhenti melangkah.

"Aletta! Gimana? Ikutkan?." Aletta mengangguk singkat membalas pertanyaan Daniel yang baru sampai di tempat mereka berdiri.

"Gimana ujian hari terakhir nya?."

Aletta melirik malas pada Arkan, pertanyaan macam apa yang tengah laki-laki itu lontar kan. Tapi tetap Aletta jawab.

"B aja."

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang