Hi everybody🤗
Gimana kabarnya? Ini updatan pertama di tahun baru ya, hehehe walaupun telat ngucapin selamat tahun baru nya tapi aku harap di tahun 2023 ini semua goals" yang belum tercapai bisa kalian capai di tahun ini, amiin.
Oiya, semoga di tahun 2023 Aletta Story bisa tamat ya:)
Jangan lupa di share cerita ini keteman-teman nya😚
Kalau ada typo, tolong di tandai aja🙏
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Bukan kah lebih menyenangkan menyiksa lalu membunuh dari pada membunuh tanpa menyiksa!"
.
.
."Ada kecelakaan ya di depan?."
"Iya Pak. Kata warga sekitar kecelakaan tunggal."
Mendapat jawaban seperti itu dari penggendara motor di samping mobil nya membuat perhatian Alea teralih.
"Kenapa Pak?."
"Kata nya di depan ada kecelakaan non." Jawab laki-laki paruhbaya sembari menoleh sekilas ke belakang.
Mata Alea melirik ke arah arloji yang melingkar di tangan nya "bentar lagi jam 16.00. Apa nggak ada jalan lain, Pak?."
Sopir itu tampak diam sesaat sembari memutar otak "ada non. Cuma, jalanan nya jarang di lewatin kendaraan non. Apa nggak masalah kita lewat di sana?."
"Nggak papa Pak, lewat di sana aja."
"Ok non."
👊
"Lo ngancam apa hah ke Aletta?." Keyla maju dengan tatapan murka.
Leo melirik lalu melukis smirk mengerikan "bukan urusan lo bitch."
Plakkk
Wajah Leo tertoleh ke samping, pipi kiri laki-laki itu memanas "anjing!." Leo mencengram kedua pipi Keyla, menatap nyalang mata gadis itu "gue nggak punya urusan sama lo, jadi jangan bikin gue marah!."
Keyla melepaskan cengraman kuat di pipi nya dengan sekali hentakan "urusan lo sama Aletta berarti urusan lo sama gue juga, bangsat!."
"Sama gue juga." Keyla menoleh ke arah belakang.
Arkan maju satu langkah dan berdiri di samping Keyla dengan kedua tangan di silangkan di depan dada. Bahu lebar Arkan terangkat dengan tegap. Raut wajah tenang laki-laki itu menggambarkan betapa remeh nya lawan di hadapan nya sekarang.
Melihat kepercayaan diri Arkan, Leo tertawa "emang lo bisa berantem?."
"Lupa lo sama janji yang udah lo ucapin waktu itu?." Leo tersenyum miring "atau lo mau melanggar janji kayak pecundang?."
Bibir Arkan terangkat, menarik kurva mengerikan. Mungkin untuk pertama kali nya Arkan melukis smirk nya, jauh lebih mengerikan dari pada tatapan dingin Aletta "dari awal gue udah melanggar perjanjian itu."
Gantian, kali ini Arkan yang menyungging kan senyum miring "lo lupa, waktu itu gue ngehajar lo di kantin saat lo menggila ketika tahu nyokap lo meninggal."
Kedua tangan Leo mengepal kuat, mata cowok itu memerah menahan amarah yang mulai menjalar ke sekujur tubuh nya.
"Gue nggak peduli di bilang pecundang sama lo! Selagi itu menyangkut tentang Aletta, gue akan berkelahi hingga batas kemampuan gue!." Arkan maju lagi, lebih dekat pada Leo. Merendahkan suara nya "tapi sayang, gue nggak punya batas kemampuan. Karena gue jauh lebih kuat dari lo!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...