[ 37 ] Terungkap

428 33 1
                                    

Hello everyone💞

Yang heran kenapa aku lama ga up, itu karena aku lagi ga ada ide maka nya bingung mau mulai dari mana hehe🤭

Jangan lupa di share ke teman-teman kalian:)

Kalau ada yang typo mohon di tandain aja!

Enjoy😘

÷÷÷

.
.
.

"Tapi mencoba untuk bertahan lebih keren dari pada mati seperti pecundang."

.
.
.

3 hari berlalu setelah Aletta berhasil membuat kegelisahan di hati Vina. 3 hari berlalu setelah Dara menangis di dalam pelukan nya. Dan 3 hari berlalu juga mereka berdua tidak pernah menampakkan diri di sekolah. Seakan lenyap dari bumi, 2 manusia itu hilang tanpa kabar. Kehebohan mengenai video Dara sudah mulai di lupakan. Tak seorang pun yang membicarakan nya lagi. Sama seperti 2 manusia itu, semua nya kini kembali pada kehidupan mereka masing-masing, seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu.

Gadis dingin dengan tatapan datar itu membuang napas dalam ketika sampai di ambang pintu kelas. Dari sini ia dapat melihat sesuatu yang dalam 3 hari belakangan ini selalu ada di atas meja nya.

Seakan belum puas dengan misteri Vina dan Dara yang tiba-tiba menghilang. Kini diri nya di buat pusing dengan cokelat yang setiap pagi selalu terletak di atas meja nya. Entah siapa yang meletakkan nya yang jelas Aletta sangat terganggu dengan ini semua.

Aletta melanjutkan langkah yang sempat terhenti tadi kearah meja nya. Tangan gadis itu terulur meraih sticky note yang menempel di atas bungkusan cokelat.

"Semoga hari lo menyenangkan:)"

Lagi.

Aletta melihat kesekeliling nya, berharap menemukan jawaban, tapi percuma tak ada seorang pun yang bertingkah mencurigakan di sini. Ia bahkan tidak begitu akrab dengan orang-orang di sekolah ini. Ya, kecuali Arkan dan kawan-kawan nya. Di bilang akrab juga tidak, hanya saja sering berurusan dengan mereka. Tapi tidak mungkin Arkan yang mengirim hal seperti ini. Bukan style cowok itu.

Tangan Aletta beralih pada cokelat, tanpa ragu gadis itu meletakkan nya lengkap dengan sticky note di dalam laci meja.

"I don't like chocolate"

👊

Sama hal nya seperti hati dan fikiran nya sekarang, kamar ini menggambarkan diri Vina. Barang-barang yang bertebaran di setiap sisi kamar. Bahkan ini tidak lagi seperti kamar. Tidak sekolah, tidak keluar rumah, dan jika ia lapar Vina hanya akan keluar di malam hari. 3 hari ini ia hanya berdiam diri di dalam kamar. Tanpa melakukan apa-apa.

Mengunci diri di ruangan yang tidak begitu luas ini, tanpa perlu peduli dengan keadaan di luar. Diri nya sudah cukup di repot kan dengan suara Aletta yang tak berhenti mendengung di telinga Vina. Gadis itu berhasil membuat diri nya menggila.

Tok...tok..tok.

Gadis yang kini tengah melamun sembari berdiri di depan jendela nya menoleh kearah pintu yang baru saja di ketok dari luar.

"Vinaaa!."

Vina memejamkan mata sesaat, sekarang ini bahkan ia tak ingin mendengar suara itu.

"VINA BUKA PINTU NYA!."

Sebelum berhasil mencapai pintu Vina tiba-tiba termundur ketika pintu kamar nya di buka paksa oleh Ayah nya.

Kedua manik mata Vina seketika beradu dengan manik mata milik Farhan. Dari tatapan laki-laki itu Vina dapat merasakan api kemarahan. Sebelum akhir nya suara Liana memutus tatapan Farhan.

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang