Hello everyone
Makasi yang udah mau nungguin cerita ini update, meskipun sering telat up nya☺
Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian!
Kalo ada typo, tolong di tandain aja:)
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Because they're not welcome in their own home."
.
.
.Flashback On
Motor ninja berwarna hitam di padukan dengan warna abu-abu itu menghentikan laju nya ketika sampai di depan rumah mewah bercat putih. Rumah itu tampak asing di mata nya.
"Ini beneran rumah lo?." Tanya nya seraya menoleh singkat pada rumah mewah bercat putih itu.
Orang yang barusaja melepas helm ikut menoleh pada rumah di belakang nya "kenapa? Terlalu baik buat cewek kayak gue?."
Jleb
Kalimat pedas itu berhasil menusuk ulu hati Zyan.
"Bukan gitu, setahu gue lo nggak tinggal di daerah sini." Jika tidak segera di luruskan, akan membuat orang ini salah paham.
Keyla berganti menatap nanar mata Zyan, mengunci nya tanpa membiarkan fokus cowok itu teralihkan pada yang lain.
"Do you know why the orphanage was built?" Suara Keyla mengecil "Because they're not welcome in their own home."
Flashback Off
Zyan mematikan mesin motor, menarik pelan kunci motor nya. Sedari tadi kalimat itu berputar-putar di otak Zyan.
"Do you know why the orphanage was built? Because they're not welcome in their own home."
"Apa maksud dari ucapan gadis itu?" Monolog nya.
👊
Sepasang mata bengkak itu menatap lurus kedepan sembari melajukan langkah menaiki anak tangga. Hari ini bukan hanya lelah di fisik, mental nya juga di hantam oleh masalah.
Sebelum meraih knop pintu, Keyla menarik napas berat menyeka rambut ke belakang. Kepala nya mendadak sakit. Mungkin, terlalu banyak beban yang menghimpit otak nya. Ia butuh obat.
Ya, hanya itu yang bisa menghilangkan rasa sakit ini. Pintu kamar itu di buka, Keyla melajukan langkah menuju pinggir kiri ranjang, mendaratkan pantat di sana.
Tangan Kanan Keyla mulai memanjang untuk membuka laci nakas. Tapi mendadak urung ketika pertanyaan seseorang kembali melintas di benak nya.
"Ini beneran rumah lo?."
"Bukan gitu, setahu gue lo nggak tinggal di daerah sini."
Pertanyaan singkat Zyan kembali menampar Keyla pada sebuah kenyataan. Pandangan gadis itu naik menatap sendu bingkai foto di atas nakas. Foto yang memperlihat kan sepasang suami istri dengan 1 orang gadis berusia 15 tahun yang sedang melukis senyum bahagia di bibir mereka masing-masing.
Seperti sihir, sudut bibir Keyla ikut terangkat. Gadis berusia 15 tahun di foto terlihat sangat bahagia. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelum nya.
Senyum Keyla memudar, mata nya turun pada laci pertama nakas di depan nya. Tangan gadis itu perlahan membuka laci yang sudah lama tidak ia buka itu. Mata nya memanas ketika melihat 1 bingkai foto dengan posisi terlungkup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...