.
.
."Tidak peduli dia orang jahat atau orang baik, karena mereka hanya akan menilai dari satu sisi."
.
.
.Maaf sayang:(
Mommy sama Daddy ada urusan kantor mendadak, maka nya harus berangkat malam ini juga. Di dalam kotak itu, udah Mommy siapin semua nya. Kamu tinggal make aja, dari tas, seragam, dan buku-buku yang kamu perluin semua udah ada di sana.
Kalo ada apa-apa, langsung kabari kami di sini ya sayang...
Mom and Dad sayang kamu dan Alea♡
Luv♡♡👊
Green High School
Sekolah elit no.2 yang selalu di pandang baik di mata masyarakat. Siapa sih yang tidak mengingginkan bersekolah di tempat sarang nya cogan?. Tapi tak sedikit orang juga yang menghindar dari sekolah itu, kenapa?
Pada umum nya, banyak orang yang tidak menyukai sekolah. Sebagian berfikir sekolah adalah tempat paling membosan kan. Dan sebagian berfikir sekolah adalah neraka dunia bagi orang-orang lemah.
Opini mereka tidak salah, semua itu benar. Sekolah memang tempat paling membosan kan dan sekolah adalah neraka dunia untuk orang-orang lemah. Tapi sekolah tidak bisa di skip layak nya kita menonton drakor, karena apa? Karena ini adalah bagian dari alur kehidupan.
Sama hal nya dengan gadis yang kini tengah menatap malas diri nya lewat pantulan cermin berukuran besar. Gadis itu tidak menyukai sekolah, tapi ia berusaha menjalani nya. Karena apa? Karena ini adalah bagian dari alur kehidupan.
Hari ini adalah hari pertama ia bersekolah di sekolah baru nya. Dia baru saja di DO dari sekolah lama nya karena sebuah konflik yang seharus nya tidak di perpanjang. Gadis itu menelusuri seragam baru yang melekat pada tubuh nya dengan tatapan datar.
Rambut yang di biar terurai tanpa riasan. Wajah yang tidak ada olesan make-up, hanya bermodalkan bedak bayi dan lip-balm itu pun sangat tipis.
Tatapan nya beralih pada jam dinding, ia menghela nafas berat sebelum menyambar tas serta hoodie kesayangan nya.
Kaki nya menuruni anak tangga dengan santai. Langkah itu membawa ia pada meja makan yang kini sudah di siap kan sarapan untuk nya.
Gadis itu mendaratkan pantat, lalu mulai melahap sarapan nya dalam diam.
Sebuah motor ninja hitam baru saja memasuki gerbang utama tempat yang kata nya adalah sekolah elit no.2 di kota ini. Banyak pasang mata menatap bingung kearah motor yang baru saja terparkir di parkiran sekolah itu. Kebingungan mereka semakin menjadi-jadi ketika mengetahui bahwa si pemilik motor itu seorang cewek.
"Dia siapa?"
"Anak baru deh kayak nya?"
"First impression gue, dia nakal"
"Iya, liat aja gaya nya kayak anak ga baik-baik"
Dan bla bla bla...
Bayangkan dalam sekejab Aletta sudah menjadi buah bibir di sekolah ini. Baru datang, belum lagi jika ia akan menetap hingga lulus si sini. Tak ingin menjadi sorotan terlalu lama, Aletta yang melampisi seragam nya dengan hoodie, kini memakai tudung hoodie nya sembari melangkah masuk. Lama-lama Aletta bisa lepas kendali jika terus-terusan mendapatkan ucapan buruk seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...