Hello everyone🤗
Hahaha akhirnya update juga ya cerita ini😅 kalau di hitung-hitung mungkin udah hampir 2 bulan aku menghilang ya. I am so sorry guys, ada hal yang lebih penting yang harus aku lakuin di real life maka nya nggak sempat untuk ngetik. Maaf ya🙏😭
Karena udah lama ga up, jadi aku berharap kalian nggak ninggalin cerita ini😭
Baca nya pelan-pelan aja, kalau misal nya lupa, boleh di baca ulang lagi part sebelum ini. Terimakasi yang sudah bertahan sejauh ini🙏🥺💞
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Awal dari akhir yang mengerikan!"
.
.
.Bughh
Bughh
Bughh
"Tolol! Kematian itu takdir! Kalau lo nggak terima, kenapa nggak ikutan mati juga?!."
Bughh
"Gue-."
Bughh
"Paling benci-."
Bughh
"Sama manusia bajingan-."
Bughhhh
Zyan terlempar ke lantai dengan darah yang tak berhenti mengalir dari mulut nya. Mereka yang melihat itu semua hanya meringis di tempat. Tak ada yang berani menghentikan amukan Aletta. Gadis itu terlihat sangat murka. Sorot tajam yang menghujam pada Zyan berhasil membuat bulu kuduk mereka meremang. Melihat Aletta yang seperti ini nyali mereka semua menciut.
Merasa belum puas, Aletta kembali mengangkat kepalan tangan nya. Namun kepalan itu terhenti di udara saat tangan seseorang menahan lengan nya.
Aletta menoleh, Keyla menggeleng kecil dengan mata memerah "udah."
"Menghukum saja sudah cukup, tidak membunuh nya." Ucap Keyla.
Kepalan tangan Aletta melemah, ia terlalu larut dalam amarah hingga lepas kendali. Keyla melepas cekalan nya. Gadis itu melirik Zyan dengan sorot mata datar, bukan karena kasihan, hanya saja ia tak ingin Aletta menjadi seorang pembunuh hanya demi diri nya.
"Uhuukk." Zyan terbatuk namun darah lah yang keluar dari mulut nya.
Keyla mendekat, berjokong tepat di depan Zyan. Gadis itu mengulurkan tangan nya, Zyan yang merasa heran hanya menatap tangan itu.
Merasa tidak mendapatkan respon dari Zyan, Keyla menarik lengan laki-laki itu untuk berdiri.
"Gue nggak masalah mati di tangan Aletta." Bisik Zyan.
Keyla menuntun Zyan ke kursi "nggak akan."
Zyan menatap lekat wajah di samping nya yang kini tidak terlalu jauh dari nya "kenapa?."
Keyla menoleh "karena yang boleh membunuh lo cuma Gue!."
Tingggggggggg
Tepat setelah kalimat itu terucap, suara nyaring yang berasal dari luar bangunan membuat mereka semua menoleh.
"Suara apa tuh?." Tanya Daniel yang buru-buru berlari ke arah luar di ikuti anggota Elang lain nya.
Di ruangan itu kini hanya tinggal anggota inti Elang, kecuali Daniel yang kini sedang mencek keadaan di luar. Dan juga Keyla yang kini tengah mengambil kotak P3K. Gadis itu tidak menghiraukan suara nyaring tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Ficção AdolescenteAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...