Hello everybody
I am back😆
Yeyyyy🙌😆 akhirnya aku bisa update lagiii, seneng banget😁
Bagi yang baca pengumuman ku waktu itu pasti tahu alasan kenapa aku ga update-update ya kurang lebih 2 bulanan. Seperti yang aku sampaiin waktu itu, aku lagi sibuk sama sekolah ku. Tgl 2 feb kemarin aku turun ke lapangan buat magang. Jadi waktu istirahat sama ngetik ku jadi berantakan. Maka nya aku ga bisa fokus sama cerita.
Tapi alhamdulillah nya, sekarang aku udah mulai terbiasa dan udah mulai bisa mengatur waktu buat ngetik lagi.
Insyaallah, aku usahain buat update setiap minggu lagi🥰
Untuk kalian yang udah setia nungguin Aletta Story update, thank you so so so much😘 Aku bersyukur banget kalo cerita ku di tunggu-tunggu readers untuk update😇
Ya finally hari ini Aletta Story UPDATEEE😆
Ok. Karena jarak antara updatan terakhir Aletta Story dan sekarang jauh, maka dari itu aku saranin untuk kalian baca ulang part sebelum nya. Biar lebih enak dan paham aja sih pas baca part kali ini, mana tahuan kalian lupa, maka nya aku saranin buat baca ulang part sebelum nya.
Untuk ituu...
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Takdir yang mempertemukan kita."
.
.
.Rumit memang untuk tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan sekeras apa pun kau berpikir, di detik selanjutnya tidak ada yang pernah bisa menebak kira-kira apa yang akan terjadi.
Seperti saat sekarang ini, awan cerah tadi nya memenuhi langit kota dimana seorang gadis dengan sifat dingin itu tinggal, dalam sekejap langit berubah menjadi gelap di penuhi awan hujan. Udara yang tadi nya terasa panas menyapu kulit, kini perlahan berganti menjadi sejuk.
Tes-tes air hujan satu persatu kian membasahi ibu kota. Trotoar yang kering mulai melembab bahkan sudah membentuk genangan air. Aktivitas seketika ricuh, pejalan kaki yang berlarian mencari tempat untuk berteduh, begitu pun pengendara motor yang menepi agar tidak basah kuyup.
Disaat semua motor menepi untuk berteduh, satu motor diantara nya malah menancap pedal gas untuk menambah kecepatan motor nya. Motor itu baru melambat ketika sampai di depan gedung usang entah milik siapa.
Seorang gadis turun dari sana, membuka helm lalu mengibaskan rambut bagian bawah nya yang basah akibat air hujan ke belakang. Begitu pula dengan pemilik motor yang kini tengah membuka helm, mencabut kunci motor, lalu turun dari sana.
"Nggak basah banget kan?" Tanya Arkan sembari melirik pada pakaian Aletta yang jelas-jelas sudah tembus pandang.
Aletta balas melirik "menurut lo!."
Nada Aletta terdengar sedikit tidak bersahabat, pasalnya Aletta sudah meminta untuk berhenti di salah satu indomaret yang mereka lewati tadi agar tidak terkena hujan, tapi cowok itu malah menancap pedal gas menuju markas Elang yang jarak nya cukup jauh dari indomaret.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...