[ 65 ] Gagal.

173 5 4
                                    

Hi everybody!

Gimana kabar nya? Udah lama banget aku ga nyapa kalian semua hehehe...mungkin udh 3 bulanan aku ga muncul". Sorry banget ya udah bikin kalian nunggu lama🙏 membagi waktu saat kuliah itu beneran susah banget guys, jadi mohon pengertiannya😭🙏 kalian tenang aja Aletta Story pasti akan tamat, tapi emg agak susah nyari waktu buat ngetik, jadi mohon bersabar ya,,, ini lagi aku usahain sebisa aku🙏 Terimakasii sekali lagi atas support nya💌💌

Jangan lupa untuk share cerita ini keteman-teman nya ya!😉

Kalau ada typo, tolong ditandai saja🙏

Biar nyambung baca part ini, aku saranin untuk kalian baca ulang part sebelum ini ya. Terimakasii🥰🙏

Enjoy😘

÷÷÷
.
.
.

"Pukulan saya tidak pernah salah memilih samsak nya."

.
.
.

Motor ninja hitam melaju kencang memasuki gerbang Green High School dengan tidak sabaran. Seorang gadis turun, membuka helm dengan sigap lalu berlari kedalam sekolah.

Koridor sepi, tidak begitu ramai. Sesekali Aletta mendengar suara bisik-bisik menyebalkan mengalun bagaikan kicauan burung dipagi hari. Tapi, semua itu ia abaikan. Aletta yang tidak menggunakan seragam sekolah kini menjadi pusat perhatian saat tiba-tiba saja menerobos masuk kedalam kelas.

Mata Aletta langsung bergulir mecari keberadaan Keyla yang ternyata tidak ada di dalam kelas. Tanpa membuang waktu lagi, Aletta berlari menuju kelas Arkan.

Setelah masuk kedalam nya, ternyata Arkan juga tidak ada didalam kelas. Kemana semua orang?.

Suara heboh mengarah pada kantin membuat atensi Aletta teralihkan.

"Sebenarnya gue kasihan."

"Wajar sih dia dipermalukan di kantin. Orang dia jalang"

Suara 2 orang sejoli yang tengah bicara satu sama lain itu membuat kepalan ditangan Aletta terbentuk. Aletta melajukan langkah nya dua kali lebih cepat menuju kantin.

Pintu masuk begitu ramai. Aletta kesulitan untuk menembus kerumunan yang padat. Tidak pernah kantin seramai dan sepadat ini, hingga dirinya sulit melangkah. Setelah melewati sikut-sikutan, akhirnya Aletta lolos masuk kedalam. Dan pemandangan pertama yang ia lihat membuat tubuhnya tak bisa di gerakan.

Suara baku hantam terdengar memanas ditengah-tengah sana. Tak seorang pun yang bisa memisahkan, termasuk Arkan, Marvel dan Daniel yang terlihat kesusahan melerai dua orang yang tengah beradu jotos. Manik mata Aletta turun melihat gadis yang terduduk dengan kepala tertunduk karena malu di pertontonkan ditengah keramai. Pakaian gadis itu terlihat menerawang akibat basah disiram dengan air yang membuat pakaian dalam nya terlihat jelas.

Rahang Aletta menegas, kepalan di tangan nya begitu kuat membuat buku-buku jari nya memutih. Wajah Aletta merah padam. Suara geram dari gesekan gigi Aletta, menggambarkan betapa marah nya gadis itu sekarang.

Berbulan-bulan lama nya Aletta tidak merasakan gejolak amarah seperti ini. Setelah kehilangan kendali saat menghajar Devan malam itu, Aletta sudah mulai berusaha mengontrol emosi nya lagi agar tidak membuat kekacauan. Tapi hari ini, gejolak yang sama saat dirinya menghajar Devan tiba-tiba saja naik kekepala Aletta.

Dengan gerakan cepat, Aletta berlari kearah dua orang yang masih berkelahi itu. Arkan dan yang lain ternyata gagal melerai mereka. Dalam lari nya, Aletta meraih tempat sendok yang masi terisi penuh oleh sendok dan garpu.

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang