[ 32 ] Tamu

484 42 1
                                    

Hello everyone

Telat sehari, maaf ya🥺

Jangan lupa di share cerita ini ke teman-teman kalian...

Kalo ada typo, tolong di tandai aja!

Enjoy😘

÷÷÷

.
.
.

"Jangan salah kan ku jika kau sendiri yang memilih masuk dan terjebak di dalam kehidupan ku yang berantakan ini!"

.
.
.

Tubuh seorang gadis menggeliat di dalam selimut, secara perlahan membuka mata menyesuaikan cahaya yang merambat masuk ke sela-sela mata nya.

Nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya itu berusaha mendudukan diri lalu melirik jam dinding. Mata nya mengerjap beberapa kali, ini terlalu siang untuk seorang Andara Lovania bagun.

Ada apa dengan diri nya hingga terlelap begitu lama?. Dara bukan tipe anak yang akan bangun kesiangan. Biasa nya ia akan membuka mata sebelum langit terang. Tapi kali ini entah kenapa ia kesiangan.

Dara merasakan jika tengorokan nya kering, untuk itu tangan Dara perlahan membuka selimut lalu berniat untuk meraih gelas yang ada di atas nakas. Namun niat nya urung ketika melihat pakaian yang membaluti nya kini. Mini dress yang di berikan Vina tadi malam masih melekat sempurna di tubuh nya.

Apakah ia tidur tanpa mengganti pakaian nya?.

Dara mengernyit ketika sakit menghantap kepala nya. Kenapa kepala nya begitu sakit sekarang?. Tangan Dara memanjang untuk meraih gelas berisikan air mineral, lalu meneguknya. Setelah itu beringsut untuk berdiri dan melangkah menuju kamar mandi.

Mungkin setelah menyegarkan tubuh, sakit yang melanda kepala nya bisa mereda.

Beberapa saat setelah Dara selesai mandi dan mengeringkan rambut nya, salah satu tangan Dara meraih ikat rambut. Berniat untuk mencepol rambut panjang nya.

Tanpa Dara sengaja, indra penglihatan Dara menangkap sesuatu yang aneh di leher kiri nya. Dara segera menyudahi kegiatannya, lalu melangkah lebih dekat kearah cermin.

Memiringkan kepala, membiarkan leher jenjang nya terekspos di bantulan cermin. Jemari Dara menyentuh sebuah tanda merah yang sebelum nya tidak ada disana. Awal nya Dara pikir luka, tapi ketika ia pegang sama sekali tidak merasakan perih sedikit pun, yang akhirnya membuat dahi Dara berkerut.

"Tanda apa ini?."

👊

"Cari siapa?."

Zyan sempat terkejut ketika wanita paruhbaya yang membukakan pintu untuk nya. Wajah asing yang belum pernah Zyan temui di rumah itu seketika menghasilkan tanda tanya.

"Siapa Bund?."

Suara seseorang mengalihkan perhatian Luna Bunda Keyla. Keyla muncul dari belakang Luna, dan mata gadis itu tidak bisa menghidar ketika bertabrakan langsung dengan mata Zyan.

Wajah Keyla menunjukkan raut wajah shock ketika melihat siapa yang tengah berdiri di depan Bunda nya.

"Bunda juga nggak tahu, kamu kenal?."

Lamunan Keyla buyar, gadis itu langsung mengalihkan pandangan nya kearah Luna "k-kenalan Key di sekolah Bund."

"Oh ya?" Luna kembali menoleh pada Zyan.

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang