Hi everybody!
Maaf baru muncul guysss!! Lagi repot sama kuliah😭🛐
Jangan lupa share cerita ini keteman-teman kalian!😁
Kalau ada typo, tolong di tandai aja😉
Enjoy😘
÷÷÷
.
.
."Dan pada akhirnya, segala sesuatu akan berjalan ditempatnya semula."
.
.
.Hembusan angin malam semakin dingin menyentuh kulit. Jalanan didepan yang tadi nya ramai, kini perlahan beranjak menjadi sepi. Satu persatu orang-orang yang melewati trotoar kota mulai hilang dari pandangan. Yang semula dunia begitu sibuk kini perlahan hening. Bahkan suara hewan-hewan malam sayup-sayup mulai terdengar.
Masih ditempat yang sama, 2 remaja dengan masalah hidup masing-masing sejak tadi tidak beranjak sedikit pun dari tempat duduk nya. Tidak saling bicara, mereka hanya duduk dengan kepala berisik nya masing-masing.
Setelah percakapan yang begitu menyayat hati satu sama lain, tak ada lagi yang mengangkat suara hingga akhirnya suara notifikasi ponsel memutus kesunyian disana.
Tangan kanan Arkan perlahan merenguh sesuatu dalam saku celana nya. Saat laki-laki itu ingin menyalakan ponsel, suara dingin orang disamping nya membuat Arkan menghentikan gerakan nya, berganti menoleh pada Aletta.
"Ar."
"Hm."
Cukup lama terjeda membuat Arkan menatap bingung orang disamping nya "kenapa?."
"Gue punya 1 permintaan buat lo."
Walau sedikit bingung, Arkan tetap menjawab "apa?."
Tudung hoodie yang sedari tadi menutupi setengah wajah nya, Aletta turun kan. Angin malam membelai lembut setiap helai dari rambut hitam legam miliknya.
"Kalau suatu saat gue tiba-tiba hilang tanpa kabar, gue minta lo untuk tidak usah nyariin gue!." Mata sembab itu menatap dalam manik mata Arkan yang tampak bingung dengan arah pembicaraan yang Aletta lakukan.
"Maksud lo apa?."
Aletta mengalihkan pandangan nya kembali kedepan, meremas tangan nya yang ia simpan dalam saku depan hoodie "masa lalu adalah pembelajaran, masa sekarang adalah anugrah dan masa depan adalah misteri. Ga ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepan nya, baik itu gue atau pun lo." Aletta menjeda kalimatnya.
"Apa saja bisa terjadi. Dengan itu gue minta buat lo jangan nyariin gue kalau semisal gue hilang tanpa kabar." Sambung Aletta.
"Kalo gue tolak permintaan itu gimana?." Arkan balik bertanya dengan nada serius begitu pun raut wajah datarnya.
"Terserah. Tapi ini permintaan terakhir gue sebelum lo pergi."
"Ok. Tapi kalo gue ngga mau gimana?." Arkan cukup kesal dengan kalimat Aletta yang terdengar seperti pesan terakhir.
Aletta menambah kekuatan dalam remasan tangan nya. Secarik kertas yang diberikan Leo berhasil membuat Aletta bingung sekaligus takut dengan sesuatu yang ada di depan nya nanti, mungkin saja bisa membahayakan nyawa nya sendiri atau mungkin orang terdekat Aletta. Aletta tidak ingin menyeret siapapun dalam masalah ini. Dengan terancamnya Alea saja sudah membuat dirinya nyaris gila, bagaimana jika Arkan atau mungkin teman nya yang lain ikutan terseret dalam masalah ini. Aletta mungkin saja tidak akan sanggup lagi berada di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Story
Teen FictionAletta V, gadis yang menyandang gelar 'Dewi Pencabut Nyawa'. Gelar itu sudah melekat pada diri nya semenjak ia menduduki bangku SMP. Tak seorang pun yang berani mendekat untuk menjadi teman Aletta. Sedangkan gadis pemilik tatapan dingin itu pun, jug...