[ 39 ] Pembunuh

392 29 12
                                    

Hello everybody

Jangan lupa di share ke teman-teman nya!

Kalo ada typo, mohon di tandai aja🙏

Enjoy😘

÷÷÷

.
.
.

"Sebuah akhir yang tidak pernah ia inginkan. Tapi kenapa terjadi?"

.
.
.

"Kenapa ga ikutan main?."

Aletta melirik dengan ekor mata nya, ketika seseorang mendaratkan pantat di samping nya. Bukan nya menjawab, Aletta hanya diam menatap lapangan basket yang kini di penuhi murid kelas X IPA 4.

Merasa tidak ada respon dari Aletta, Keyla berniat mengangkat suara nya kembali sebelum suara seseorang mengurungkan niat nya.

"Lo sendiri?." Balas Aletta bertanya tanpa menolehkan kepala nya.

Sebelum menjawab, Keyla tersenyum hambar sembari mengikuti arah pandang Aletta "gue nggak bisa. Dan nggak akan pernah bisa."

Aletta melirik "kenapa?."

"Gue sakit."

Hening.

Sebelum akhirnya Keyla tertawa "bercanda."

"Lo serius amat sih." Sambung Keyla sembari memegangi perut nya yang mulai sakit karena terlalu lama tertawa.

Tapi tawa itu terlalu palsu di mata Aletta.

"Jangan berusaha menghibur diri di balik kata bercanda." Seketika tawa Keyla terhenti.

Keyla melirik Aletta sebentar sebelum menegadahkan kepala nya ke langit sembari memandangi awan putih.

"Lo tahu kenapa gue pengen banget jadi teman lo?."

Tes.

Entah kenapa Keyla merasa sedih hingga harus menangis seperti ini.

"Karena gue nggak ingin menyia-nyiakan hidup gue untuk selalu sendiri."

"Kenapa gue? Kenapa ga orang lain?."

Keyla menyeka air mata nya, lalu menoleh kepada gadis di samping nya dengan senyum indah "karena lo beda."

Aletta tidak mengerti dimana letak beda nya. Tetapi Aletta tidak pernah percaya dengan kata pertemanan. Itu semua tidak pernah ada. Itu semua hanya istilah yang di buat oleh manusia yang menurut nya tidak memiliki arti khusus.

Tapi perasaan apa ini? Kenapa hati nya mendadak tersentil ketika gadis di samping nya ini menatap tulus penuh harapan pada nya.

Aletta mengalihkan pandangan kembali pada lapangan basket. Keyla yang di kacangi terkekeh pelan "tembok lo kuat juga."

"Sampe nggak seorang pun yang bisa masuk di hati lo." Keyla menghela napas "setidak nya gue udah usaha."

"Apasih arti kata teman?."

Tiba-tiba saja Aletta bertanya seperti itu yang membuat Keyla sedikit terpelongo.

"Teman itu apa?."

"Apa lo bisa jelasin?." Lanjut nya.

Beberapa detik terdiam sebelum gadis itu mengangguk kecil.

"Pelengkap."

"Apa lo yakin gue bisa jadi pelengkap di kisah lo?."

Aletta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang