17. Kecelakaan✨

324 59 18
                                    

Mereka sangat terkejut karena kejadian yang mereka lihat di depan mata mereka sendiri, fahmi sangat panik begitu pun dengan biel dan nuca.

Fahmi:" biel lo pake mobil gue buat anter ortu mereka kerumah dan pasti in lo tutupin dulu tentang ini"

Biel:" siap mi"

Fahmi:" nuc telfon ambulan sekarang"

Biel dan nuca langsung melakukan apa yang fahmi minta, karena yang harus kalian tau fahmi itu adalah salah satu orang yang sangat sangat khawatir jika ada apa apa yang terjadi pada teman teman nya.

Setelah nuca menelfon ambulans dia dan fahmi  langsung menfhampiri mobil anrez dan azof yang saat ini sudah hancur sebagian.

Nuca:" mi gimana ini susah banget di buka nya"

Fahmi:" kita perlu linggis nuc, kalau gak pake itu kita bakalan sulit ngeluarin mereka"

Nuca:" tapi linggis dari mana?"

Pada saat mereka sedang berusaha tiba tiba ada taxsi yang lewat di dekat mereka dengan cepat nuca menghentikan taxsi itu.

Nuca:" pak.. pak... berhenti"

Supir taxsi:" ada apa ya mas?"

Nuca:" pak saya mau minta tolong, bapa punya linggis gak?"

Supir taxsi:" kita liat aja di belakang mas saya rasa ada"

Nuca:" makasih ya pak"

Setelah itu nuca dan supir itu langsung mencari linggis yang mereka perlukan, dan ternyata linggis itu ada di mobil bapa tersebut.

Supir taxsi:" ini mas"

Nuca:" makasih pak, saya pinjam dulu ya pak"

Supir taxsi:" biar saya bantu mas, kayanya mas lagi kesusahan"

Setelah itu mereka berkerja sama untuk membuka pintu mobil dan akhirnya bisa terbuka dengan cepat mereka langsung menggotong anrez dan azof menjauh dari mobil itu karena mobil itu sebentar lagi akan meledak.

Fahmi:" rez, zof kalian harus bangun jangan kaya gini"

Nuca:" mi lo harus tenang lo gak boleh kaya gitu mi"

Supir taxsi:" mas biar saya bantu bawa ke rumah sakit mas"

Nuca:" gak usah pak, makasih kita udah panggil ambulans"

Setelah nuca selsai bicara ambulans itu langsung datang dan dengan buru buru mereka langsung membawa anrez dan azof ke rumah sakit, selama perjalanan fahmi hanya diam dan sedikit demi sedikit air matanya jatuh membasahi pipi nya, nuca mengerti itu dan dia tersadar karena biel menelpon nya.

"...."
"Iya biel ini kita lagi di jalan ke rumah sakit wijaya hospital"
"...."
"Yaudah lo tunggu kita disitu"
"......"
"Dia sedih banget el"
"....."
"Yqudah lo tunggu aja pokok nya disitu, udah dulu ya"
"..."

                                ***
Mereka sampai di rumah masing masing dengan diantar biel mereka sempat bingun kenapa jadi biel yang mengantar mereka.

Keluarga haiti mereka baru saja akan masuk dan tiba tiba ada telfon yang masuk kepada mamah haiti.

"...."
"Iya hallo sus, ada apa ya?"
"....."
"Oh gitu, yaudah sebentar lagi saya kesana, tolong langsung siapin semuanya saya ingin saya datang semuanya sudah siap"
"....."
"Dan pastikan stok darah banyak"
"...."
"Ya sudah saya akan kesana secepat nya"

Bagaikan es batu yang mencair 2 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang