Sesampai nya haico dan azof di rumah sakit mereka langsung menunu ke ruangan anrez dan disana sedang ada asyraf.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Asyraf:" eh pak azof, bu haico"
Azof:" asyraf kamu bisa balik ke kantor biar saya yang jagain anrez"
Asyraf:" iya pak, yasudah nanti saya balik lagi kesini"
Asyraf pun pergi ke kantor, dan sekarang azof dan haico dia sedang disitu dan mereka duduk di sofa
Azof:" kamu kenapa kok kaya banyak pikiran?"
Haico:" aku cuma bingun kenapa ya dari semenjak tiara pergi anrez itu jadi tertutup dan begitu pun tiara, aku curiga tiara pergi malem itu karena ada hubungan nya sama anrez"
Azof:" aku juga sempet mikir gitu, dan aku sekarang pengen cari cara buat gimana kita tau apa sebenernya masalah yang mereka gak ceritain ke kita"
Haico:" iya"
Azof:" yaudah gimana kalau kita ajak mereka ngobrol kamu sama tiara aku sama anrez, pokok nya kita harus ushain segala cara buat tau maslaah mereka dan bikin mereka balikan lagi"
Haico:" iya"
Angel dan susan mereka sangat sedih karena papah mereka di tangkap polisi dan sekarang mereka di kuasai oleh rasa dendam dan sedih, angel dia akan balas dendam pada azof dengan merebut nya dari haico, dan susan dia akan terus mendekati anrez.
Angel:" kalian tunggu aja ke hancuran kalian"
Sebenar nya mereka tau yang salah disini adalah papah mereka tapi mereka tidak mau menyerah bergitu saja dan ingin balas dendam.
Tiara dia sebenarnya ingin sekali menemui anrez tapi ia selalu diingat kan oleh hati nya bahwa hati ini masih terluka, tiara sekarang sedang akan memeriksa anak anak yang ia tangani dan salah satu dari mereka ada yang mengalami kanker otak stadium 3, sekarang sudah memasuki sore hari dan ini adalah waktu tiara bermain dengan mereka walau pun bisa di bilang tiara adalah dokter baru tapi anak anak snagat nyaman dengan nya, tiara sudah meminta bantuan suster dan sekarang dia sedang berada di taman khusus untuk anak anak ini di bagian belakang rumah sakit, tiara dan naimah mereka sekarang sednag bersama mereka.
Tiara:" gimana seneng gak sore ini kita main di taman?"
"Seneng bu dokter"
Naimah:" oh iya sekarang kita mau main apa?"
"Main lari lari aja dok"
Naimah langsung melirik ke tiara dan tiara langsung melirik ke arah pricila ya dia adalah pasien kanker otak stadium 3 tiara,tiara tau pricila pasti ingin ikut bermain dan dia juga tau kalau pricila tidka bisa melakukan itu,tiara bisa melihat wajah pricila yang sedih dengan pendapat anak anak.
Tiara:" hai kok pricila sedih sih?"
Pricila:" aku sedih karena aku gak bisa ikut main kaya mereka"
Tiara:" kata siapa kamu gak bisa ikut main? Kamu lupa bu dokter ada di sini?"
Pricila:" aku tau bi dokter ada disini tapi magsudnya apa?"
Tiara:" kamu bisa ikut main sama mereka, kan bu dokter bisa dorong kursi roda kamu"
Naimah:" yaudah yuk kita main"
Mereka bermain bersama 2 dokter itu dengan sangat sangat senang, setelah selsai mereka kembali ke kamar mereka masing masing dan ya begitu juga pricila dia juga sudah istirahat, tiara kembali keruangan nya dan naimah di kembali keruangan nya, pada saat tiara melihat di depan ruangan nya sudah ada kedua orang tua pricila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaikan es batu yang mencair 2 [END]
Teen FictionLanjutannya bagaikan es batu yang mencair