44. Pergi✨

304 56 7
                                    

Haico sampai di rumah orang tua nya dan dia langsung masuk dan ternyata orang tua nya sudah pergi dan hanya ada opa dan oma nya saja.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Oma:" eh cucu oma"

Haico:" oma"

Opa:" kamu kesini sama siapa?"

Haico:" sendiri opa, azof kerja soalnya"

Haico:" oh iya tiara mana oma?"

Oma:" masih di kamar nya deh kaya nya"

Haico:" yaudah haico ke kamar nya dulu ya"

Haico pun langsung naik ke kamar tiara, pada saat dia liat ternyata adik nya itu tidak ada hauco mencari nya ke toilet dan juga ke balkon kamar nya tapi tidak ada, yang haico temukan malah secerca surat yang ada di atas nakas tiara yang ia tindih oleh bingkai foto nya.

Karena dia penasaran jadi haico membuka nya.

Hai kak

Aku berharap kakak yang buka surat ini, kak aku mau minta maaf karena bikin kakak sedih dengan kabar aku gak bakal dateng ke nikahan kakak, dan sekarang juga mungkin aku bikin sedih kakak karena aku tiba tiba ninggalin kakak gitu aja tanpa kabar atau apa pun.

Maaf kak setelah dari penikahan kakak aku langsung pergi karena ada beberapa masalah yang harus aku selsai kan di london, dan mungkin aku juga akan lama di sana aku gak tau akan pulang kapan, tapi jika kakak memang ingin bertemu dengan ku kakak bisa telpon nomor ini  ************ dan jangan kasih tau nomor ini ke siapa siapa ya kak, karena aku akan menelpon mereka dengan nomor ku yang baru.

Aku minta maaf sekali lagi kepada kakak karena aku gak ngasih tau kakak.

I love you my sister.

From: tiara

Haico sedikit kaget membaca nya dan sedikit menitih kan air mata karena dia tidak menyangka bahwa adik nya itu meninggal kan nya disaat saat bahagia nya ini, haico dia langsung menyimpan nomor yang ada di surat itu dan akan mencoba menghubungi nya nanti.

Haico dia langsung turun dengan muka yang sama tanpa senyum namun menampakan raut wajah yang sedih, oma dan opa nya yang menyadari itu langsung menanyakan nya.

Opa:" kamu kenapa?apa kamu ribut sama adik kamu? "

Oma:" haico, apa benar kata opa?"

Haico:" engga oma opa, aku gak ribut sama tiara tapi tiara udah pergi"

"Magsud kamu?!"

Haico:" dari semalem tiara itu pergi ke london tanpa memberitahu siapa pun"

Opa:" jadi sebener nya tiara dari semalem gak ada di kamar nya?"

Haico mengangguk

Oma:" kamu tau dari mana?"

Haico:" dia ngasih tau haico dari surat yang dia tulis"

Oma:" jadi dia sendiri disana?"

Haico:" iya oma"

Haico:" oma opa haico pamit ya, karena haico harus ke kantor nganterin makan siang buat azof, nanti setelah ada kabar tentang tiara nanti aku kabarin"

Haico pun pamit kepada oma dan opa nya dan dia langsung pergi ke rumah nya dan setekah menyiap kan makan sing unyuk suami nya dia langsing bergegas ke kantor azof, selama perjalanan haico hanya diam dan melamun dengan pikiran yang masih sama yaitu memikir kan alasan adik nya pergi begitu saja tanpa ada apa apa yang ia beritahu kan, sesampai nya haico di kantor azof dia tetap diam dan tak sadar bahwa ini sudah sampai.

Pak edi:" non... non... non haico"

Haico:" eh iya pak, ada apa?"

Pak edi:"maaf kita sudah sampai non"

Haico:" eh maaf ya pak"

Pak edi:" iya tidak apa non"

Haico:" saya kedalam dulu pak, bapa bisa tunggu di sini nanti kalau misalnya saya gk jadi pulang sama bapa saya hubungi ya pak"

Pak edi:" baik non"

Haico pun masuk ke kantor azof dengan senyuman yang menutupi kesedihan nya banyak yang menyapa nya karena mereka sudah tau bahwa haico itu adalah istri dari azof, sesampai nya di depan ruangan azof dia bertemu dengan mirabhet selaku sekertaris azof.

Mirabhet:" selamat siang bu haico"

Haico:" siang, apa pak azof nya ada?"

Mirabhet:" ada bu langsung masuk aja"

Haico:" baik terima kasih"

Haico langsung masuk dan melihat azof yang sangat fokus dengan tumpukan tumpukan berkas di hadapan nya itu sampai tak sadar bahwa haico ada di hadapan nya.

Haico:" lagi sibuk ya?"

Azof seakan kenal dengan suara itu dan dia langsung menoleh dan langsung memeluk istri nya itu.

Azof:" kok gak bilang mau kesini?"

Haico:" kan suprise"

Azof:"ehmm suka banget ya bikin kejutan"

Sambil mencubit hidung haico

Haico:" ih jangan di cubit"

Azof:" iya iya maaf engga lagi deh"

Haico:" yaudah makan yuk, nih aku bawain makanan buat kamu"

Azof:" makasih istri ku"

Haico pun menyiapkan makanan yang ia bawa untuk azof dan setelah itu haico membiarkan azof memakan makanan nya dengan tenang sedngkan haico dia hanya mengaduk ngaduk makanan nya tanpa ada niat ingin memakan makanan itu, azof yang melihat istri nya seperti itu pun dia tau bahwa istri nya ini pasti sedang ada masalah dengan sigap dia menyimpan piring nya dan langsung menangkup kedua pipi haico dan membalikan badan haico agar mereka berhadapan.

Azof:" kenapa?ada masalah?"

Haico:"engga kok"

Azof:" terus kenapa makanan nya gak di makan?"

Haico:" engga nih aku makan"

Azof:" jangan boong sama aku, aku tau kamu lagi ada masalah kan, coba cerita ke aku masalah nya apa?"

Haico:" tiara pergi"

Azof:" magsud kamu?"

Haico:" iya dari semalem tiara pergi ke london, tanpa ngasih tau siapa pun"

Azof:" jadi semalem dia pergi?"

Haico mengangguk dan azof langsung menarik nya ke dalam pelukan nya, azof tau haico akan sedih karena tiara adalah adik tersayang nya,

Azof:" jangan sedih ya tiara pasti pulang mungkin untuk sekarang dia pergi karena pingin fokus kuliah dulu, kamu jangan sedih ya kamy masih bisa telpon dia kan?"

Dengan cepat haico mengambil hp nya dan menghubungi nomor yang tafi ia simpan, dan ternyata benar terhubung.

"Tiara"
"Kakak?"
"Iya ini kakak, kenapa kamu gak bilang sama kakak kalau kamu mau pergi?!"
"Maaf kak, semalem aku di telpon dosen kata nya ada beberapa urusan yang harus cepet cepet di selsain jadi aku pulang"
"Tapi emang nya kamu gak ada waktu  buat liburan?"
"Engga kak maaf, ini juga aku mau ke kampus nanti aku telpon lagi ya kak"
"Tapi ti..."

Tut... tut...

Telpon nya di matikan oleh tiara secara sepihak dan ya haico merasa aneh dengan ini tapi azof berusaha menenangkan nya.

Bersambung.....

Jangan lupa vote dan coment ya

Selamat membaca🌃

Bagaikan es batu yang mencair 2 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang