54. Terpecahkan✨

263 53 4
                                    

~Selamat membaca🌃~

Enjoy reading to story✨

Keesokan pagi nya kini tiara sedang bersiap akan menghadiri pemakaman pricila entah kenapa karena di mereka dia bersalah kepada kedua orang tua pricila.

Sekarang dia sedang ada di apart nya bersama naimah karena tiara memang sengaja ingin tinggal bersama naimah.

Naimah:" ti kamu yakin mau ke pemakaman pricila?"

Tiara:" iya aku yakin aku mau minta maaf sama mereka"

Naimah:" tapi ti.."

Tiara:" udah nam lebih baik kita pergi sekarang"

Naimah itu sebenar nya merasakn juga apa yang tiara rasakan dan ini adlah salah satu hal yang menakutkan bagi dokter.

Sesampai nya di pemakaman tiara melihat disana masih ramai, dia memelih menunggu agar pemakaman itu sepi, dan sekarang pemakaman pricila sudah sepi dan hanya tertinggal tiara, naimah, dan ortu tiara.

Pada saat ibu pricila melihat tiara entah kenapa dia langsung emosi.

Ibu:" kamu ngapain lagi kesini?"

Tiara:" saya mau melihat pricila untuk terakhir kali nya"

Ibu:" tapi kamu tidak pantas menemui nya, kamu yang membuat nya meninggal dan meninggal kan kami untuk selama jadi kamu tidak pantas berada disini"

Mamah haiti:" bu tapi ibu tidak bisa menyalahkan dokter tiara seperti itu bu"

Ibu:" bu dokter jangan membela dia, dia yang salah"

Setelah melalui pertengkaran yang cukup sengit dan tiara yang hanya terdiam dengan semua bentakan yang di berikan oleh ibu pricila.

Sekarang tiara sudah pulang di antar oleh ortu nya.

Papah haiti:" papah gak bisa biarin ibu nya pricila seret kamu ke jalur hukum, karena ini bukan salah kamu"

Tiara:" engga pah tolong jangan bantu aku, kalau memang ini terjadi ke aku berarti itu memang takdir aku pah"

Mamah haiti langsung menarik tubuh tiara yang sedikit begetar ke dalam pelukan nya.

1 minggu kemudian.....

Tiara dia sedang berada di ruangan nya dengan pikiran yang bercabang, naimah baru saja keluar dari ruangan tiara dan melihat ortu pricila.

Naimah:" bapak dan ibu ada urusan apa kesini?"

Ibu:" saya ingin bertemu dengan dokter tiara"

Naimah:" apakah ibu tidak cukup terus menerus mengganggu pikiran dokter tiara dengan tuntutan yang tak benar ada nya"

Naimah:" saya hanya ingin memberitahu ibu bahwa pada saat operasi itu tumor di kepala pricila sudah berhasil di keluarkan dan kami berhasil melakukan operasi itu tapi pada saat semuanya selsai detak jantung pricila menghilang kami sudah mencoba memacunya dengan
Pacemaker (alat pemacu jantung), tapi takdir berkata lain dan ternyata pricila meninggal, di dalam operasi itu hampir 90% dokter tiara yang menangani nya sendiri jadi ketika ibu bilang dia yang bersalah, dia langsung menyatakan bahwa dia salah karena semuanya dia yang menangani, jika ibu memang ingin menyalahkan dokter tiara lebih baik ibu pergi "

Ibu:" tidak bu dokter kami ingin menemui dokter tiara untuk meminta maaf kepada nya"

Mereka langsung masuk dan naimah ingin masuk tapi ada telpon yang datang.

Bagaikan es batu yang mencair 2 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang