petak 20

651 123 0
                                    

Happy reading!!
.

.

.

Setelah semua acara selesai, para cowok-cowok masih belum pulang karena menunggu kejelasan dari Ricky. Mereka berkumpul di meja samping kolam renang sembari makan cemilan sisa acara. Fenly pun juga sudah balik lagi ke rumah Fiki setelah mengantar pulang Alana.

Sedangkan Rima, Qeela, dan Rama sudah masuk ke dalam rumah karena hari sudah larut malam. Sebenarnya Rama ingin menceritakan semuanya kepada keluarga barunya dan juga Fajri. Namun, ia rasa momentnya kurang pas.

"Cepet Rick jelasin apa maksud si Aji tadi!" seru Shandy tak sabaran.

Semuanya memandang Ricky dengan serius, sementara Ricky hanya menganggukkan kepala pelan penuh keraguan.

"Yang jelas napa bang!" geram Zweitson.

"Iya bener yang dibilang Aji!" jelas Ricky menunduk.

Semuanya terbelalak menatap Ricky. Dari secarik kalimat itu sudah sangat menjelaskan maksud dari ucapan Fajri tadi dan menjawab semua pertanyaan mereka.

"Demi apa bang, jadi bokap nya Fiki papinya Aji!" saut Fenly

Semuanya masih terlihat syok seperti mimpi tidak percaya ini nyata.

"Gila sih jahat gue jadi sahabat!" ujar Fiki menggeleng-gelengkan kepalanya pelan masih tidak percaya

"Kenapa Lo gak bilang Rick?" ketus Shandy sedikit emosi sampai berdiri dari duduknya dan menatap Ricky yang sedang menunduk

Gilang menarik Shandy untuk duduk kembali, "Tenang! bukan waktunya untuk emosi!"

Ricky merasa bersalah, karena memang ia yang melarang Rama untuk berbicara kepada Fajri jika ia akan menikah.

-Flashback On-

Kini Rama dan Ricky sedang duduk berbincang di sebuah cafe. Rama sengaja meminta pendapat Ricky karena ia menganggap saat ini yang dapat dipercaya Fajri hanya Ricky.

Ricky bingung harus menjawab bagaimana, perceraian orang tua Fajri belum ada satu tahun dan apa Fajri bakal siap jika mendengar kabar tersebut.

"Aji mau nggak Rick kira-kira ketemu om?" Ricky hanya mengendikkan bahunya pelan.

"Ricky cuma khawatir sama kondisi Aji om, Ricky nggak tahu aji sudah bisa menerima keadaan ini sepenuhnya atau belom. Apalagi ditambah kabar begini," bingung Ricky.

Ia tidak ada hak untuk ikut campur urusan pribadi om nya apalagi tentang pernikahan, tapi disatu sisi lagi ia khawatir dengan kondisi Fajri.

"Apa nggak sebaiknya ini dirahasiakan dulu sama aji sampai nanti keadaannya cukup membaik, soalnya Ricky pikir ini terlalu cepat," saran Ricky penuh kebimbangan.

"Kalau itu menurut Ricky bagus buat Aji, om ikut aja,"

"Oh iya om, uang bulanan aji om kasih langsung aja sekalian ngobrol, kayaknya aji butuh om!"

Rama menggeleng, "Rick om mohon banget rahasiakan uang itu dari aji, om takut kalau aji tahu itu dari om dia gamau nerima. Tolong ya cuma kamu harapan satu-satunya om,"

"Tapi om, Aji juga but....," Belom sampai selesai berbicara Rama sidang memotongnya.

"Udah dulu ya Rick, om ada janjian meeting," ujar Rama sembari melihat jam tangannya dan pergi begitu saja meninggalkan Ricky.

-Flashback Off-

"Ahh kenapa ga Lo biarin om Lo ngomong ke aji sih, ribet kan jadinya!" seru Gilang setelah mendengar pengakuan cerita dari Ricky.

The Maze End [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang