Happy reading!!
..
.
Fajri masih dingin dengan orang-orang sekitar tapi tetap berusaha profesional dengan Fenly hari ini. Karena sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan yang terbaik bagi sekolahnya dalam olimpiade matematika.
Walaupun masih dirundung kekecewaan terhadap semua orang yang membohonginya, Fajri berusaha agar bisa berdamai dengan dirinya dan tidak tersulut emosi.
Baginya dibohongi akan hal itu adalah masalah yang terbesar bagaimanapun papinya tetaplah papinya walaupun sudah berpisah dengan maminya. Tapi tak ada seorangpun yang memberitahunya akan hal itu. Termasuk Fiki, sahabat dekatnya sendiri
Fajri terus dibayangi pikiran seperti itu, pikiran kesalahpahaman. Padahal semua orang juga berada diposisinya, sama-sama tidak tahu.
Fenly sedikit lega, ada rona bahagia terpancar dari wajahnya. Bagaimana tidak, Fajri sudah mendekat dengannya walaupun tidak sehangat dulu. Tapi setidaknya sudah lebih baik dari kemarin, tangannya gatal ingin memberitahu yang lain tapi ditahan. Nanti aja!
Kini mereka berdua sedang berdiskusi bersama untuk mempersiapkan diri sebelum babak perebutan juara dimulai.
Tidak semua orang boleh datang untuk menonton, hanya dibatasi berjumlah 20 orang setiap SMA, dan yang ingin menonton dapat menonton siaran live di televisi.
Farhan, Gilang, Fiki, Fenly, dan Zweitson kini sudah berada di kos Ricky untuk menonton bareng. Sedangkan Shandy tidak bisa ikut nonton bareng karena dia harus kerja, kebetulan hari ini ia mendapatkan jadwal sift pagi karena libur kuliah.
Sementara Ike dan bibi menonton di rumah, Alana dan Celline juga tak luput menyaksikan live di rumah Alana. Celline tak mau nobar dirumahnya karena sedang ada Delon dan kawan-kawannya, pasti rusuh. Lagian Celline juga tidak mau Alana tahu yang dilakukan Delon terhadapnya.
Seketika terpancar senyum lebar dibibir Shandy tak kala melihat layar kaca ada Fajri dan Fenly, ya saat ini televisi di kedai tempat Shandy bekerja sedang menayangkan live olimpiade juga. Itu lah sebabnya Shandy sedikit lega bisa kerja sembari memantau adiknya yang sedang lomba.
Bagaimanapun Fajri, sekarang dia sudah menjadi adik sambungnya. Jadi Shandy juga harus tau perkembangan Fajri.
Bukan hanya Shandy, di kos Ricky juga terlihat senang karena mereka beranggapan jika Fajri sudah kembali seperti dulu lagi.
"Alhamdulillah si tuyul udah baikan!" ujar Fiki kegirangan.
Kini ditempat olim sedang memanas, persaingan semakin ketat. Terjadi kejar-kejaran poin yang cukup miris di keempat tim, sangat berbeda-beda tipis.
Yang menonton di tv pun tak kalah deg-deg an juga. Apalagi di kos an Ricky heboh sekali.
Ricky kini memesan makanan untuk menyambut Fenly dan Fajri sekalian makan-makan atas menang olimpiade, kalaupun tidak menenang anggap aja sebagai kembalinya Fajri ke mereka.Pada akhirnya Fenly dan Fajri hanya berhasil meraih juara tiga. Sekolah sangat bangga dengan mereka berdua walaupun tidak membawa piala juara satu. Untuk mencapai di posisi juara tiga juga bukanlah hal yang mudah, banyak yang dilalui.
Fenly tak terlalu mementingkan juara, yang penting persahabatan dengan Fajri kembali hangat seperti dulu.
***
Kini Fenly sudah sampai di kos an Ricky, memang Ricky lah yang mengundangnya dan Fajri. Semua orang yang berada di kos sangat menunggu-nunggu kedatangan mereka berdua. Berkumpul dan merayakan semuanya sama-sama.Toktoktok
Mendengar suara ketokan pintu, dengan sigap Ricky langsung membukakan pintu, ia sedikit syok karena hanya melihat sosok Fenly di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maze End [SELESAI]
Fiksi Penggemar|| UN1TY || || Maaf kalo boring ceritanya || Hidup itu bagaikan berjalan di dalam labirin Rumit! Namun, cepat atau lambat akan sampai di ujung *** Aku hanyalah seorang aktor amatir yang berusaha profesional dalam menjalankan skenario takdir Tuhan -F...