Petak 52

633 136 17
                                    

Happy Reading!!!
.

.

.

Sudah hampir satu bulan Fiki dan Fajri menjadi siswa kelas dua belas. Begitupun Qeela yang sudah menjadi siswa baru di SMA yang sama seperti kedua kakaknya.

Hari ini juga Shandy akan melaksanakan sidang skripsinya, dia yang mendapat jadwal lebih dulu daripada ketiga sahabatnya. Tentu saja Shandy meminta doa dari keluarga dan teman-teman dekatnya.

"Mama doain Abang ya semoga semuanya lancar," pintanya sembari mencium tangan mamanya.

Hal yang sama juga dilakukan kepada Rama, "Ayah doain Shan ya,"

"Semangat Shan!"

"Jangan lupa berdoa ya bang, tetap tenang gausah takut," ujar Rima sembari merapikan pakaian anaknya yang sekarang tingginya sudah melampauinya.

Kemarin sore Shandy juga sempat berkunjung ke makam papanya untuk sekedar berdoa dan bercerita sedikit.

Kali ini Shandy ke kampus diantar oleh ketiga sahabatnya, dan sayangnya di sidang kali ini Rania tidak bisa menemaninya. Tapi doa darinya pasti selalu menyertai Shandy.

"Semangat bro!" ujar Farhan sembari menepuk pelan bahu Shandy.

"Deg-deg an ya?" timpal Gilang.

"Ya iyalah pake nanya lagi," nyolot Shandy.

Dari tadi Shandy tidak bisa berhenti ngedumel, badannya gerak terus tidak tenang. Semua orang juga akan merasakan hal yang sama ketika disituasi yang sama.

"Yaudah buruan masuk, Bismillah," ujar Ricky.

Saat Shandy masuk ke dalam ruangan, sahabat-sahabatnya menunggu di luar. Bukan hanya Shandy yang gerogi, mereka juga ikut deg-deg an menunggu hasilnya.

Masuk bersama, berjuang bersama-sama, dan lulus juga harus sama-sama. Itu prinsip janji mereka kepada diri mereka sendiri dan persahabatan mereka.

Setelah sekian lama, akhirnya Shandy keluar dengan wajah yang kelihatan cape sekali. Ketiga sahabatnya langsung menghampirinya karena penasaran.

"Gimana hasilnya?" tanya Gilang. Namun, tak ada jawaban dari Shandy.

"Lo okey kan Shan?" imbuh Farhan semakin deg-deg an.

"Gue LULUS!" ujar Shandy bersemangat membuat ketiga sahabatnya terkejut lega dan girang sampai tidak sadar jika mereka berempat berpelukan dan menjadi pusat perhatian.

Akhirnya mereka berempat keluar dari gedung untuk sekedar foto di depan. Namun, Shandy dibuat terkejut dengan sosok yang berjalan menuju ke arahnya.

"Congrats Shandy!" ujar perempuan itu sembari memberikan buket bunga.

"Makasih Ran!" peluk Shandy seketika itu juga.

"Sulit! Udah sulit kalau gini!" ujar Gilang yang berdiri di belakang Shandy menyaksikan pemandangan seperti itu.

"Gue nanti siapa yang meluk ya hiks hiks," melas Ricky.

"Kita pelukan bertiga aja," imbuh Farhan memelas sembari merangkul kedua sahabatnya.

"Gajadi," datar Ricky.

"Udah pelukannya, mau gue fotoin kagak? Mumpung gue lagi baik hati nih," tawar Farhan.

Mereka tengah asik bergantian berfoto bersama merayakan kelulusan shayndy. Setelah selesai, Shandy mengajak Rania pulang kerumahnya. Sekaligus ini adalah pertama kali Rania bertemu dengan ayah baru Shandy walaupun sebelumnya Shandy sudah pernah cerita.

The Maze End [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang