Petak 29

611 122 0
                                    

Happy reading!!
.

.

.

"Pagi mi!" sapa Fajri saat keluar dari kamar melihat maminya sudah menunggu di meja makan.

"Sarapan dulu ganteng mami," kata Ike sedikit lesu namun mencoba di kuat-kuatkan.

"Obat mami masih? Kalau sudah habis nanti Fajri beli sepulang dari sekolah,"

"Emmm masih kok," alibi Ike.

Sebenarnya obatnya sudah habis tiga hari yang lalu, hanya ada vitamin yang masih tersisa. Ia tak ingin membebani Fajri karena harga obatnya yang tidaklah murah.

Hanya vitaminlah yang mampu membuatnya sedikit lebih baik walaupun tak mampu mengobati rasa sakit di lambungnya.

***
"Pagi Broo," sapa Shandy saat masuk ke dalam kelasnya, tak lupa juga dengan tos andalan mereka

"Telat banget Lo!" cibir Ricky yang tengah mengedit file presentasi di laptop.

Disana ada Gilang yang kebetulan juga ada kelas pagi. Namun, ia boring jika dikelasnya karena Farhan belom datang dan kondisi kelasnya-pun masih sepi.

"Tumben Lo ada disini, rajin amat!" kata Shandy saat sedang tos-an dengan Gilang

"Males di kosan kagak ada makanan!"

"Yok makan!" ajak Shandy bersemangat.

Ia terlupa dengan tujuannya berangkat ke kampus lebih awal untuk apa.

"Heh Lo pikun, baru datang main cabut-cabut aja!" geram Ricky sesaat setelah mendengar ucapan Shandy.

"Oh iya sorry, lupa gue!" cengir Shandy lalu duduk di sebelah Ricky.

Ricky langsung menyodorkan laptop ke arah Shandy,"Nih lanjutin, pedes mata gue dari tadi mantengin laptop,"

"Eh si Aji abis ngeruqyah bokap nyokap gue pake apa? Tadi pagi gue liat udah akur!" tanya Shandy, matanya masih terpaku pada layar monitor

"Lu nanya gue, gue nanya siapa? Dinding?" saut Ricky.

"Ya baguslah kalau udah baikan, seharusnya Lo seneng!" lanjut Ricky yang tengah menatap layar ponselny

"Lo yang ngerusuhin kesenangan gue," ceplos Shandy.

Ricky langsung menatapnya tajam,"Mansut Lo apa Bambang?"

Gilang yang merasa terabaikan dan males melihat keributan mereka berdua lebih memilih main game di ponselnya.

"Gara-gara Lo gue gak ikut moment langka di rumah, lo menghambat sarapan gue!"

"Yaudah balik aja sono!" nyolot Ricky

"Heleh baper, gitu aja baperan kek cewek Lo!" celoteh Shandy menonyor bahu Ricky yang sedang bermain ponsel.

***
Fajri berhenti didepan mading sekolah, matanya tertuju pada sebuah pamflet yang berhasil menarik perhatiannya.

'Olimpiade Matematika batch 2 goes to Singapura'

Hatinya sangat bersemangat sekali dan tertarik untuk mengikutinya, satu persatu kalimat yang ada dipamflet dibaca dan dipahami dengan betul. Supaya tahu apa saja yang harus dipersiapkannya.

Namun, seketika wajahnya murung di saat mengetahui hadiah kejuaraannya.

"Yaahhh!" lesu Fajri.

"Hmmm lain kali aja lah," deham Fajri lalu melanjutkan jalannya ke kelas.

Sampai di kelas, Fajri langsung duduk menyandarkan kepalanya di atas meja. Ngantuk? Tentu saja. Setiap hari kerja sampai jam 10 malam pastilah cape dan ngantuk.

The Maze End [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang