39 - Selamat Jalan

390 30 31
                                    

Yuhu cover baru untuk menyambut konflik😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuhu cover baru untuk menyambut konflik😝

Gimana menurut kalian cover barunya?

Maaf yaa karena baru sempat up lagi setelah seminggu lebih nggak up. Aku usahain buat up lebih cepet ke depannya.

Part ini panjang lho, jangan lupa ramein😙

Semua orang berkumpul, sementara korban masih ditangani dokter di ruang operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang berkumpul, sementara korban masih ditangani dokter di ruang operasi. Sejak tadi Tatjana tampak menangis di dalam dekapan Tari, sementara Daffa sibuk berbincang dengan beberapa orang polisi.

Aiyla mengambil izin selama setengah hari karena ingin tahu keadaan Adnan. Padahal, pekerjaannya harus segera diselesaikan sebelum menemani Dzikri untuk melakukan perjalanan dinas ke kota Surabaya lusa nanti. Di sampingnya Kayla sedang memeluk lengannya, mungkin merasa takut meski tidak melihat kejadiannya secara langsung.

"Bagaimana jika—"

"Jangan berpikiran buruk, semuanya akan baik-baik saja," sela Aiyla dengan suara lembutnya. "Kita doakan saja."

Mereka menghampiri Tatjana ketika Daffa pun melakukan hal yang sama. "Apa kalian sempat berbicara?" tanya Aiyla.

Tatjana mengangguk. "Kakakku akan mengudara. Sebelumnya dia sempat menelepon, nadanya terdengar begitu cemas. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu. Katanya, dia sudah tahu siapa lelaki yang menerorku selama ini."

"Penembakan ini seperti sebuah upaya melindungi diri. Mungkin pelakunya sudah tahu jika Adnan akan mengatakannya kepadamu."

"Aku setuju denganmu," sahut seorang polisi muda. "Kami akan menyelidiki kasus ini. Salah seorang dari kami akan tetap berjaga di sini."

UNWORTHY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang