EPILOG

1.9K 64 24
                                    

Ada yang satu pemikiran sama kak fika_silfia nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang satu pemikiran sama kak fika_silfia nggak?

Baca sampai bawah yaaaa

Tapi sebelum itu, ramein bab terakhir ini🔥

Dan tolong banget, jangan dulu hapus cerita ini dari perpus kalian ya. Apalagi dilupain😢 Siapa tau aku mau sebar" info, kalo suatu saat cerita ini berkesempatan dibukukan😆 *aminin yuk

Beberapa waktu lalu, pengadilan sudah menyatakan bahwa Gulya dan Vural resmi bercerai setelah beberapa bulan terakhir mereka harus menjalani proses yang lumayan panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa waktu lalu, pengadilan sudah menyatakan bahwa Gulya dan Vural resmi bercerai setelah beberapa bulan terakhir mereka harus menjalani proses yang lumayan panjang. Terlebih lagi Vural mempersulit segalanya. Senyuman lega sejak tadi tak sedikit pun luntur dari wajah Aiyla.

"Sekarang kita bebas, kau bebas, Anne!" seru Aiyla seraya meregangkan kedua tangannya. "Kau dan aku, hanya berdua. Tidak ada lagi si pemabuk itu, tidak ada lagi yang akan berani memukul kita. Wow! Aku sangat bahagia."

Gulya terkekeh melihat semangat Aiyla yang menggebu-gebu. Sudah terlalu lama juga ia tak melihat sosok putrinya sebahagia ini. "Berkatmu. Terima kasih."

"Kita harus merayakannya, makan malam di luar!" serunya lagi, menjentikkan jarinya.

Kedua tangan Gulya dikibaskan di udara, pertanda tak setuju. "Kita makan di rumah!"

Aiyla melipat kedua lengan di depan dada dengan mencebikkan bibirnya, berpura-pura marah.

"Ayolah, jangan seperti itu," Gulya menarik lengan Aiyla, kemudian menggandengnya. "Masih ada malam lainnya, tidak perlu hari ini. Kita rayakan di rumah dulu, ya!"

UNWORTHY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang