[Seri 2 | Nuraga / Book2*]
"Kita pergi sekarang!" pekik lelaki itu.
Aiyla mengangguk tanpa ragu. Ia rasa, bersama lelaki ini akan jauh lebih aman daripada bersama keluarganya sendiri.
-
Harap yang tercipta akibat diselamatkan dan juga diberi kehidu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happyreading❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduatangan Kayla sibuk menyeka air mata yang sejak tadi menetes di pipi Aiyla, merasa bersalah meski ia rasa kebenaran ini perlu Aiyla ketahui. Terlebih melihat reaksinya, begitu mencubit hati Kayla hingga nyeri.
"Kak, aku tahu ini berat bagimu," ujar Kayla. "Aku menyadari bahwa kakakku begitu spesial di hidupmu. Namun, kurasa ini perlu segera kau ketahui. Maafkan aku."
Hening.
Kayla meraup udara yang ada, kemudian kembali memfokuskan pandangan ke arah Aiyla dengan kedua tangan yang kini sudah bertengger di kedua bahu, sedikit mengguncangnya agar membuat Aiyla tersadar. "Kak, sebelum kakaknya Jana meninggal, dia berpesan agar kakakku mau menjaga Jana. Dan ternyata, diam-diam kakaknya Jana meminta kakakku untuk menikahinya."
"Tadi pagi, dia mengatakan kepada orangtua kami jika dia ingin menikahi Jana dalam waktu dekat. Maaf, aku mungkin lancang karena mendahului kakakku untuk memberi tahu ini. Tapi ... aku juga dapat melihat jika kalian sedang tidak baik-baik saja semenjak ... aku tidak tahu sejak kapan. Aku ragu jika kakakku akan memberi tahu dirimu," Kayla menundukkan kepalanya benar-benar merasa bersalah. "Maafkan aku, Kak. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Kupikir jika aku yang memberitahukannya, kau bisa bicara tentang perasaanmu secara terus-terang kepadaku. Kau bisa meluapkan segalanya kepadaku. Karena mungkin saja kau tidak akan melakukan itu jika kakakku yang bicara."