9. KIRDUN KIRDUN

292 34 35
                                    

"Nakal? tapi jangan lupa sama Tuhan"

-Zakia Alka Mahesta

TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan

•••••

HAPPY READING

______________________________

Setelah mengetahui bahwa Aripin koma, mereka semua kaget tidak ada sekilas di pikiran mereka kalau akan terjadi seperti ini. "Gue yakin si Heli yang ngelakuin ini," celetuk Rio dengan serius.

"Bingung njing itu orang kaya kurang di belai aja," ucap Galen.

Sayudha paham jika Edam diam ia sedang memikirkan bagaimana caranya membalas semua itu. "Dengerin dulu penjelasan dari si Ipin, baru kita susun strategi," ucap Sayudha menepuk bahu Edam.

"Lo bener Yo, pasti si Heli," ucap Edam bukan nya membalas ucapan Sayudha melainkan berucap apa yang Rio tadi katakan.

"LO BENER, SIAPA LAGI YE KAN YANG MAO NGAJAK DOEL BARENG KITA KALAU BUKAN SI HELIKOPTER!" heboh Galen.

"Bondon-bondon, lo bisa gak si gak heboh sekali aja gitu, di mana-mana selalu aja heboh, kek kurang di belai!" sewot Zakia yang merasa telinga nya hampir saja budeg.

"Pulang yuk, ganti tuh celana penuh darah!" suruh Sayudha pada Zakia

"Oh iya ya, nanti gue si sangka psikoncrot lagi," balas Zakia.

"Psikoncrot idung lo rebeh!" sewot Galen.

"Yaucup gue mau pulang aja," pamit Zakia dengan nada alay nya.

"Gue anter."

"Gue aja Dha."

"Gue, lo pada diem jagain si Ipin."

"HEUP, GARANDENG PISAN!" pekik Zakia.

(Udah, berisik banget)

Jika sudah seperti ini Zakia bingung harus pulang dengan siapa. "Gue pulang sendiri," ucap Zakia, dari pada mereka ribut lebih baik cari jalan aman yaitu pulang sendiri.

"Gak!"

"Biar gue aja," ucap Galen langsung mempangku badan Zakia seperti beras karung. Galen berlari membawa Zakia keluar, takut para curut ngikutin.

"BONDON TURUNIN GUE!"

"Bangsat turunin!!"

"Nah damai sekali, sekarang yuk masuk mobil kita ke rumah kamu, oke?" ucap so Inggris Galen.

"So Inggris lo, kaya lancar aja bahasa gitu," sewot Zakai membukaan pintu depan mobil.

"Menurut Tatang Sutarman, jika seseorang memakai bahasa Inggris itu artinya ia sedang dalam proses pendewasaan," cerocos Galen menjalankan mobil nya.

"Mana njing kaya gitu!"

"Ipeh, lo mau jajan dulu gak?" tanya Galen.

"Nanti habis ganti baju, baru jajan."

Setelah melewati rintangan jalanan yang sangat panas akhirnya mereka sampai di rumah Zakia. "Assalamu'alaikum."

Tapi tidak ada yang jawab, padahal Zakia belum pikun masih ada orang tua nya di sini, tapi pada kemana?

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang