49. GALEN MURAHAN

208 18 4
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

•••••

HAPPY READING

______________________________

Seminggu berlalu. Masalah yang di mana Galen marah sebab Edam menyembunyikan masalahnya. Anak Isegar lainnya tentu saja tidak percaya jika Galen akan marah, seperti yang kita tahu kalau Galen orangnya tidak pernah serius. Tapi, untuk masalah kemarin Galen benar-benar marah, ia tidak mengajak ngobrol anak Isegar termasuk Edam.

Kabar juga tentang sakit Rio, Galen tidak mengetahui ia hanya tahu kalau Rio sakit biasa tidak separah kenyataannya. Tentu saja Sayudha sudah mengetahui kabar Rio dari Edam, mungkin diantara mereka berdua tidak ada rahasia-rahasia. Jadi, yang tidak mengetahui jika Rio sakit hanyalah Galen, Aripin, dan Zakia.

Rio berharap jika dirinya bisa sembuh total agar semuanya bisa berjalan seperti semula. Semoga saja.

Sekarang Zaky yang sedang membangunkan istrinya untuk melaksanakan sholat tahajud. Dilihat-lihat perutnya semakin hari semakin kelihatan saja, kelihatan menonjol. Zaky mengusap perut istrinya, merasa bangga dengan kerja kerasnya bisa menghasilkan anak dari benihnya.

"Nanti aku maunya perempuan, kalau laki-laki nanti aku punya saingan dirumah ini," ucapnya mengusap perut Zakia dengan tersenyum.

Zakia merasakan ada tangan yang menari-nari diperutnya pun terganggu. Ia menatap Zaky yang sedang mengangkat baju tidurnya. "Ngapain?" tanya serak suara Zakia.

"Mau cium."

Sampai pada akhirnya perut Zakia karena basah dari bibir Zaky.

Zakia merasakan ingin sesuatu tapi takut Zaky akan marah karena permintaannya ini. "Sayang." Pertama kali Zakia menyebut Zaky dengan kata 'Sayang' karena dari awal mereka menikah Zakia hanya menyebutkan dengan Zaky saja.

Zaky tidak pernah meminta untuk dipanggil 'Mas' 'Sayang' itu kalau Zakia mau ya Zaky dengan senang hati menerima panggilan itu, tapi jika Zakia tidak mau pun Zaky tidak memaksa. "Hah? A-apa? S-sayang? Kamu panggil aku sayang? Ya Allah gak kuat," ucapnya langsung seperti orang meleyot. Ia kembali tertidur setelah mendengar kata itu dari mulut istrinya.

"Iiii bangun aku mau sesuatu."

Zaky terbangun kembali mendengar kalau istrinya menginginkan sesuatu. "Mau apa, hm?"

Zakia menggigit bawah bibirnya takut jika Zaky akan aneh merasa keinginannya. "Aku mau rujak, tapi..."

"Tapi rujaknya pakai susu."

"Hah?"

"Apa? Gak mau turutin? Padahal anak...."

"Buka gitu. Aku baru denger rujak pakai susu? Yang bener aja cantik, ya Allah."

"Emang ada yang salah? Gak deh perasaan."

Zaky menghela nafas pasrah. Kalau ia mengeluarkan suara lagi ia akan kena semprot lagi. Tapi, bagaimana ceritanya rujak dicampur susu? Gimana rasanya nanti. "Masih subuh, nanti agak siangan aku turutin, ya?"

Zakia mengangguk dengan girang. Ia sangat menginginkan itu, segar rasanya. "Sekarang ayok sholat dulu." Ajak Zaky.

"Aku ngantuk."

Zaky menatap Zakia dengan alis yang terangkat. "Ayo sayang, mau aku gendong? Oke kalau gitu." Zaky yang siap-siap mengangkat Zaka tapi Zakia keburu menghindar.

"Aku ngantuk. Besok aja ya sholat tahajudnya." Tolak Zakia.

"Astaghfirullah. Ya udah terserah." Setalah mengucapkan itu Zaky berlalu ke kamar mandi.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang