35. KENYATAAN

305 25 1
                                    

TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan

•••••

HAPPY READING

______________________________

Perkataan Dokter membuat Zakia maupun Galen shok. "Tapi Asipanya gapapa kan, Dok?"

"Untuk ibunya baik-baik saja hanya butuh istirahat dan kemungkinan beberapa jam lagi sadar. Kalau begitu saya permisi." Dokter meninggalkan Zakia dan Galen.

Mereka yang tidak percaya dengan kenyataan ini, Aripin yang selalu antusias menunggu anaknya lahir, tapi Allah berkehendak lain. Tak di sadari mereka berdua sudah dipantau dari oleh seseorang yang terlihat senang dengan kabar ini.

Janjinya untuk selalu meneror orang yang terdekat Isegar pun akan selalu ia jalankan sampai dia bertanggung jawab atas perbuatannya dimasa lalu. "Tunggu kejutan yang lainnya.... Isegar."

Dari tadi Asipa meminta minuman ia mendengar pembicaraan antara Zakia dan Asipa. Dengan cepat, ia meminta agar penjual minuman itu digantikan olehnya, awalnya mba janda ini tidak mau karena ancamannya mati jadi ya mau mau saja. Di situ ia memasukan racun kepada minuman Asipa.

Memang tujuan utamanya sekarang adalah istri Aripin. Ia yang mengikuti awal keluar rumah Aripin sampai rumah Zakia. Kehamilan Asipa yang sekarang sudah keguguran, pas awal-awal Black Owl tahu bahwa Aripin akan menjadi seorang Ayah, mereka mengambil kesempatan ini untuk membalaskan apa yang dia perbuat.

"Bini gue mana?" tanya hos-hosan Aripin. Padahal tadi Aripin sedang meeting dengan teman bisnisnya tapi karena melihat pesan dari Galen ia pun bergegas untuk ke sini.

"Gue tahu ini berat bagi lo, harus ikhlas, ya?" ucap Galen menepuk bahu Aripin. Aripin yang masih bingung pun langsung saja masuk ke ruangan.

"Sayang?" Aripin menggenggam tangan Asipa.

"Kenapa?" tanya Aripin matanya tertuju kepada Zakia.

"Euh... Ipin, maaf. Kalau aku nggak nurutin permintaan Asipa pasti kejadian ini gak bakal kaya gini, Sipa keguguran dia keracunan karena minum dingin," jawab Zakia dengan tertunduk air matanya yang tiba-tiba turun. Merasa bersalah karena menuruti kemauan Asipa yang mengakibatkan seperti ini.

Jawaban Zakia membuat Aripin lemas sekali. "Ke... keguguran?"

"Maaf Ipin."

Galen melihat wajah menyesal Zakia padahal Zakia tidak bersalah. "Udah jangan nangis, gue gak suka lo nangis. Ini bukan salah lo," ucap Galen menyerahkan tissue ke Zakia.

Aripin melihat wajah pucat tertampang di wajah istrinya. Sejak kemarin-kemarin ia menghayal bahwa ia akan menjadi seorang ayah, tapi sekarang? Bayi itu pergi.

Wajah Aripin ditenggelamkan ditangan istrinya yang di infuss. Baru kali ini seorang Aripin menangis, kehilangan memang selalu menyakitkan apalagi yang Aripin rasakan adalah kehilangan calon anaknya.

Galen yang berniat untuk mengabarkan kabar ini ke Edam pun segera mengabari Edam. Kebetulan Edam sedang online, mau online mau pun offline Edam benar-benar ngartis.

Sampai Galen pernah berpikir "Gue kaya nge chat Jefri Nichol aja dah, gak pernah di bales" itu lah kalimat yang Galen katakan. Padahal Edam merasa dirinya paling humble diantara mereka semua.

papih

|| bini si Ipin masuk rumah sakit, pih. kasih  tau yang lainnya

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang