45. DERITA SUAMI

331 23 1
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

•••••

HAPPY READING

______________________________


Pasutri yang sekarang sedang bersiap-siap untuk check kandungan. Zakia sebenarnya malas sekali harus keluar rumah, apa lagi keluarnya adalah ke rumah sakit.

Masalah tentang Zaky sudah selesai, mereka kembali lagi dengan canda tawa. Mungkin, akan seperti ini terus-menerus, aamiin. Zakia juga sudah lupa akan hal masalah waktu itu, ia juga sudah pasrah dengan perasaan hati Ela. Yang terpenting sekarang hanya Zakia bukan yang menjadi istri Zaky? Jadi santai aja brodi.

"Aku males banget ketemu sama obat," celetuk Zakia membuat Zakia menengok ke arahnya.

"Hah?!" Zaky yang seperti dalam mode ngebug.

"Kamu ngak ngerti? Kenapa ya, semua cowok tuh gak pernah ngerti omongan cewek, aneh." Zakia mengusap perutnya.

Zaky mengabaikan Zakia, dari pada membalasnya sudah dipastikan ia akan terkena dampak lagi. Zaky mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Jawab atuh!"

"Apa?" tanya polos Zaky.

Semenjak kehamilan Zakia, Zaky menjadi penyabar 2 kali lipat. Karena, istrinya ini edan eling, kadang manja, kadang ngamuk-ngamuk, kadang juga pendiam. Zaky tahu itu, karena itu lah ia harus lebih sabar menghadapi istrinya ini dan anak yang cooming soon keluar.

"Gak."

"Kamu nanti mau apa?"

"Pengen ke basecamp."

"Kan mereka lagi pada kerja, yang lain aja deh," bujuk Zaky. Sebenarnya bukan itu, ia hanya tidak mau istrinya ini makin hari semakin ingin nempel dengan curut-curut Zaky tidak mau hak itu terjadi.

Zakia melirik suaminya sinis. "Kan bisa nunggu," balas entengnya.

"Shh, oke nanti kita ke sana," pasrah Zaky.

Sesampainya di rumah sakit, Zaky berdo'a semoga tidak ada kabar buruk menimpanya. "Dokterrrrrr." Nada Zakia seperti mau mengajak main.

"Ya Allah gusti."

Dokter tersenyum tipis. "Istri saya mau check kandungan, Dok."

"Mangga rebahan."

Dokter mulai meraba perut Zakia dengan alatnya. "Kandungannya memasuki minggu ke 3, masih mudah rentan jadi jaga baik-baik, ya? Jangan kecapean, dan jangan banyak pikiran." Nasehat Dokter.

"Ada yang mau ditanyakan?"

"Maaf Dok, kalau lagi mengandung, b-boleh i-itu," cengenges Zaky mengusap tekuknya. Jujur saja Zaky malu menanyakan hal ini, tapi ini juga demi kesejahteraan dirinya dan ... ya itu lah.

Dokter yang mengerti hal itu pun tersenyum. Tidak aneh lagi jika para suami menanyakan hal ini. "Kamu mau nanya apa?" tanya Zakia.

"Nggak."

"Tidak, Pak. Sebaiknya melakukan hubungan intim saat kandungannya 4 bulan atau 5 bulanan."

"HAH??"

Zakia terjolak kaget mendengar suara yang keluar dari mulut Zaky. "Kamu ih!"

"Dokter, yang benar saja? Saya harus istirahat sama puasa selama itu gitu?" tanya Zaky dengan muka kecewanya.

Dokter hanya mengangguk, ia tidak kaget juga mendengar pekikan Zaky sudah biasa ia seperti ini. "Ini demi keselamatan janinnya."

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang