52. MAKIN SUKA

217 25 2
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

"Mencintaimu adalah kebahagiaan dalam hidupku."
-Zaky Abrisam

•••••

HAPPY READING

______________________________

Zaky dan Zakia sudah kembali ke rumah pukul 20.50 malam. Sebenarnya Zakia masih ingin di sana tapi sang suami memaksanya agar cepat-cepat pulang, mengingat kalau Zakia sedang mengandung akhirnya ia menurut saja.

Malam ini tidak ada permintaan aneh dari Zakia. Zakia hanya meminta kecupan, pelukan dari Zaky, entahlah tidak biasa Zakia meminta ini.

"Mau lagi," pinta Zakia.

Posisi mereka saat ini adalah berpelukan, lebih tepatnya tangan Zaky yang menjadi bantal untuk kepala Zakia.

Cup

Zaky hanya mengecup saja, takut kebablasan bisa ia lagi yang repot. Karena dirinya juga sudah mengantuk dan capek, makanya ia tidak mau lebih dari itu untuk malam ini saja.

"Kamu bobo?" tanya Zakia melihat mata suaminya yang terpejam.

"Nggak, lagi ngelamun."

"Tidur, Sayang," perintah Zaky melihat istrinya yang masih usak-usik.

"Kamu nanti mau anaknya cewek atau cowok."

"Perempuan," balas Zaky dengan mata terpejam. Matanya tidak bisa di ajak kerjasama lagi, karena ia sudah merasakan kantuk yang luar biasa.

"Tapi, aku maunya cowok."

"Itu kemauan kamu, tadi kamu nanya kemauan aku kan?"

"Ihh!" Zakia malah memukul dada Zaky membuat Zaky kebingungan.

Zaky mengambil tangan Zakia yang berada pada dadanya, lalu ia mengecup sekilas. "Udah bobo."

Zakia belum tidur sehingga tangannya menyentuh jakun Zaky. Ia memainkan biji itu. "Ih, kenapa perempuan gak ada kaya gini, ya?" gumamnya.

"Zaky!"

"Hm?"

"Aku mau kamu sholawat."

"Sholatin?"

"SHOLAWAT! Ih, apa? Aku masih hidup ya, udah di sholatin aja," semprot Zakia dengan melototi Zaky.

Karena tersadar pendengarannya sedikit bermasalah jika malam hari, entah kenapa. Mungkin, sudah terbiasa mendengar suara merdu dari Zakia di malam hari jadi seperti ini.

"Maaf, maaf. Telinga lagi agak koslet dikit."

Zakia mempererat pelukannya, ia memegang kaus belakang Zaky. Nyaman rasanya jika seperti ini.

Dulu saja Zakia hanya tidur sendiri, hanya memeluk guling kesayangannya. Tapi, sekarang guling kesayangan itu digantikan oleh suaminya Zaky.

Zaky mengelus kepala Zakia dengan mata terpejam, tapi bibirnya sambil bersholawat.

Dengan ini, Zakia merasakan ketenangan jika mendengar sholawat dari mulut Zaky.

Ini yang Zakia mau dari dulu bukan, ingin mempunyai suaminya yang seperti Zaky. Entah keberuntungan keberapa kalinya Zakia mendapatkan hadiah semua ini dari Yang Maha Kuasa.

•••••

Di ruangan Rio mereka semua sudah tertidur pulas, hanya ada beberapa anggota di sini tidak semua, karena Ikhsan yang melarangnya.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang