TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN•••••
HAPPY READING
______________________________
Malam berlalu. Waktu menunjukkan pukul 8 malam, curut-curut sudah pulang ke habitatnya masing-masing, tidak mereka kembali ke basecamp. Ya, karena hari libur makanya mereka menghabiskan waktu di basecamp, sudah lama juga tidak kumpul karena kesibukan mereka masing-masing.
"Elin!" Echa yang mengagetkan Gelin.
"Apa Cha?"
"Elin aku.... tuh kamu ngajak aku ke warkop Iyo, ya? Ayo, Lin aku mau jajan," ajak girang Echa.
"Motor edan. Ngapain gue nyetir ke sini." Gelin ngegurutu, karena niat awalnya tidak ingin ke sini, tapi kenapa tiba-tiba motor ada didepan warkop Rio.
"ELIN, ADA EDAM!"
"Astaghfirullah Gusti nu agung!"
Echa celingak-celinguk tidak ada tempat kosong semua penuh. "Elin gak ada tempat, gimana dong?"
Alhamdulilah, malah bagus kalau seperti ini jadi Gelin bisa pulang. "Pulang aja, yuk?" ajak lembut Gelin.
"Elin itu ada tempat kosong.Tapi, ada satu orang cewek. Ayo, Lin." Echa menggusur tangan Gelin dengan sekuat tenaga.
"Halo, nama kamu siapa?" tanya Echa dengan tersenyum.
"Hai, gue Riana."
"Ana aku sama Elin boleh duduk sama kamu?" pinta Echa. Belum kenal belum apa-apa sudah ada nama panggilan aja.
Gelin yang mendengar itu pun hanya memutar matanya, setiap bertemu dengan siapapun Echa pasti langsung ada nama panggilan orang tersebut, contohnya kaya sekarang. "Maafin dia yang sksd, ya?" celetuk Gelin.
Riana hanya tersenyum. "Gapapa gue seneng kalau gitu, berasa punya temen."
"Tuh dengerin!" sungut Echa melototi Gelin, niatnya ingin mengeluarkan jurus galaknya tapi jatuhnya malah lucu. Mereka terus mengobrol sampai akhirnya Riana yang dari tadi hanya diam angkat bicara.
"Emmm, gue boleh nanya nggak?" tanya Riana.
"Nanya apa tuh?"
"Ini warkop yang punya namanya Rio bukan?"
"Iya namanya Rio, sering dipanggil Iyo. Tapi dia malah namain warkop Isegar, gak tahu kenapa." Echa yang menjawab pertanyaan Gelin.
"Kamu suka sama Iyo?" celetuk Echa membuat Riana melotot.
"Lo apaan si, Cha!" semprot Gelin, benar-benar Echa ini bikin malu saja.
Riana tersenyum ringan melihat interaksi Echa dan Gelin. Ia sering kesepian karena tidak mempunyai teman, makanya ia sering sekali mampir kesini, itupun tetap saja duduknya sendiri. "Gue ke sana dulu, ya?" pamit Riana.
"Kamu mau pesen makanan? Di sini aja, panggil, lambaikan tanganmu pasti datang," cerocos Echa.
"Gue ada urusan sama dia." Riana langsung ngibrit menghampiri Rio yang sedang menari-nari tangannya karena pesanan pelanggan.
"Tarikkk tarikkk ta ta, tarik tarik tarik tata tarik tar... " Nyanyian Rio yang mengikuti Uncle Muthu terpotong karena ia melihat seseorang yang tiba-tiba ada sebelahnya.
"Eh, mau pesen? Tunggu aja Neng di sana nanti gue anterin," ucap Rio.
"Gak, gue mau ngobrol sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU UNTUK AKU (END)
RandomTiba-tiba di masukan ke dalam pesantren? Ini diluar ekspektasi Zakia si bar-bar. ••••• Zakia Alka Mahesta, perempuan bar-bar yang terpaksa harus masuk ke dalam pesantren karena paksaan orang tua nya. Dipesantren Zakia menemukan laki-laki yang paham...