TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan•••••
HAPPY READING
______________________________
Zakia dan yang lainnya akan melaksanakan sholat dhuha. Pagi tadi yang membuat Zakia kepikiran terus bahwa Zaky akan mengajaknya ta'aruf?
Saat Zakia dan yang lainnya ingin kembali ke kelas, Zakia dicegat oleh Keri. "Assalamu'alaikum." Hos-hosan Keri.
"Waalaikumsalam."
"Zakia aku mau bicara sama kamu," pinta Keri. Entahlah Keri jika berbicara random sekali, kadang 'aku kamu' kadang juga 'saya kamu' pernah juga waktu itu keri berbicara dengan gaya 'saya anda.'
"Berdua? Kalau sama Asipa gimana?"
"Gak bisa. Kita berdua aja ya please, ini penting banget. Kita bicara di sini aja, oke? Kalian semua, ke kelas duluan aja," ucap Keri.
"Yaudah kalau kaya gitu. Zakia aku ke kelas duluan ya," pamit Asipa meninggalkan Zakia. Padahal Zakia tidak mau sama sekali berduaan dengan si Keri ini.
"Mau ngomong apa?"
"Zakia, aku tahu kamu udah di ajak ta'aruf sama si Zaky. Aku mohon sama kamu..... Tolak, ya?" ucap Keri berharap, bahkan Keri berbicara itu pun seperti tidak ada dosa, ringan sekali.
"Kok ngatur?"
"Y-ya bukan kaya gitu, aku mau ngajak ta'aruf kamu juga. Jadi, please Zakia, tolak, ya?"
"Lo siapa mak gue?" Zakia jadi keceplosan pakai lo gue lagi, Keri si menyebalkan jadi jangan salahkan Zakia.
Zakia yang menyadari ucapannya itu pun segera menggeplak mulutnya dengan tangan. "Maaf aku keceplosan."
"Oke. Tapi, tolak, ya?" pinta lagi Keri. Sebenarnya Keri dan Zaky tidak bermusuhan, mereka juga suka saling sapa. Tapi jika bersaing seperti ini, pasti keduanya akan sekuat mungkin untuk bisa jadi pemenang nya.
"Saya permisi assalamu'alaikum," pamit ketus Zakia meninggalkan Keri. Zakia kesal, emang Keri siapanya Zakia? Sampai-sampai melarangnya buat menerima ta'aruf Zaky.
Zakia memasuki kelasnya dengan bergerutu, masih kesal dengan Keri yang seenaknya bilang seperti itu. "Zakia tadi kamu ngomong apa?"
"Zakia?" panggil Ustadzah Malika.
Zakia menengok ke arah depan dengan jantung yang super berdetak, entahlah Zakia jika di panggil atau tanya jawab oleh ustadzah pasti akan selalu deg-degan.
"Isi kedepan ya? Nomor 5 aja," suruh Ustadzah Malika.
Perasaan tadi yang ngisi pertama gampang tapi kenapa makin kebawah makin susah, pikir Zakia. "Hehe, gak bisa."
"Zakia aku denger kamu bakal di ajak ta'aruf sama Keri ya?" tanya Ela.
"Kata siapa?"
"Kata Keri." Memang benar Keri sudah memberi tahu semua orang santri/santriwati jika ia akan berta'aruf bersama Zakia. Mungkin Zaky juga sudah tahu perihal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU UNTUK AKU (END)
RandomTiba-tiba di masukan ke dalam pesantren? Ini diluar ekspektasi Zakia si bar-bar. ••••• Zakia Alka Mahesta, perempuan bar-bar yang terpaksa harus masuk ke dalam pesantren karena paksaan orang tua nya. Dipesantren Zakia menemukan laki-laki yang paham...