41. RETAK

273 25 1
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

•••••

HAPPY READING

______________________________

Malam harinya Zaky pulang mendapati istrinya yang sudah masak, tapi kemana dia sekarang? Tidak ada dimeja makan, tidak ada juga didapur. Untuk memastikan Zaky masuk kedalam kamar melihat istrinya yang sedang dibalkon kamar.

"Sayang."

Zakia menoleh mendapati suaminya dengan muka capeknya. Zakia tersenyum kearah Zaky. "Kamu mandi dulu, nanti aku siapin bajunya," ucapnya tanpa menerima uluran tangan Zaky.

Ya, biasanya Zakia menyalami tangan Zaky, menyium keningnya. Apalagi Zaky yang baru pulang ia langsung menyerbu muka Zakia dengan kecupannya. Tapi, Zaky merasakan ada keanehan hari ini.

Setelah selesai mandi Zaky memakai baju yang disiapkan istrinya. Ia menyusul istrinya yang sudah dimeja makan. "Kamu kenapa?" tanya Zaky menatap Zakia sendu.

Zakia menatap suaminya, lalu ia tersenyum manis. Seolah-olah kejadian yang tadi siang ia tidak mendengarnya. "Kamu kok gak makan?" tanya Zaky melihat istrinya yang hanya menemaninya tapi tidak ikut makan.

"Aku udah makan tadi," ucap bohong Zakia. Memang ia belum makan semenjak tadi, entahlah nafsu makannya hilang seketika karena terus-terusan mual.

Zakia menutup mulutnya merasakan mual yang tadi menghilang tapi datang lagi. Zakia melengos ke wastafel langsung saja ia memuntahkan. Tidak ada apa-apa yang keluar dari mulut Zakia. "Astaghfirullah." Zaky menghampiri istrinya langsung memegang tekuk Zakia.

"Lemes banget, pusing lagi," ucap Zakia dengan mencuci mulutnya.

"Dari kapan kaya gini?"

"Tadi siang."

"Kenapa gak nelpon aku?" tanya Zaky.

"Aku udah nelpon kamu, tapi kamu malah ada dipanggilan lain," balas Zakia pergi ke kamar meninggalkan Zaky.

Zaky membeku ditempat mendengar tuturan dari Zakia. Ia lupa kalau tadi siang Ela menelponnya, mungkin pas ia telponan dengan Ela Zakia menelponnya.

Zaky menyusul Zakia padahal ia belum selesai makan. "Sayang."

Zakia merebahkan dirinya di kasur dan langsung saja ia mendekap guling. Zakia berharap malam ini Zaky menceritakan apa yang terjadi siang tadi, meskipun ia sudah mendengarnya tapi tetap saja Zakia ingin mendengar semua itu dari mulut suaminya.

Zaky duduk di kasur membelai helai rambut Zakia. "Tadi, aku gak tahu itu nomor siapa, aku angkat aja takut ada kepentingan gitu. Eh, pas diangkat katanya dia Ela. Maaf, Ay aku benar-benar nggak tahu," Zaky menjelaskan menatap muka istrinya dari atas, meskipun mata Zakia tertutup tapi Zaky yakin istrinya ini belum tidur pulas.

"Iya." Kata itu lah yang keluar dari mulut Zakia.

Setelah beberapa menit Zaky hanya terdiam tapi tangannya masih mengusap kepala istrinya, ia masih memikirkan masalahnya.

Zakia yang dari tadi menunggu Zakia bercerita tentang tadi di pesantren, tapi nihil Zaky tidak membuka suaranya.

Zakia menahan air matanya yang akan turun, saat ini yang ia ingin adalah meraung seperti maung, tapi tidak mungkin.

"Cowok gak pernah peka banget si, kalau cewe diem bujuk ke, apa ke, malah mikir masalah sen...." gerutu Zakia tertahan karena merasakan mual kembali.

"Ck."

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang