55. SELAMAT JALAN

569 32 7
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

🎶 Bawa Dia Kembali
-Mahalini

•••••

HAPPY READING

______________________________

Zakia masih kepikiran tentang Rio, ia mengkhawatirkan sahabatnya itu. Meskipun sudah siuman tapi Zakia takut terjadi apa dengan Rio nantinya.

Zakia menatap langit malam, ia duduk di balkon kamarnya. Zaky sedang dibawah entah apa yang dilakukan suaminya itu. Pintu kamar terbuka dengan Zaky membawa susu ibu hamil untuk Zakia.

"Sayang."

Zakia menengok ke arah sumber suara. Zaky berjalan dengan gelas ditangannya. "Kenapa di luar, hm? Dingin. Masuk," suruh Zaky.

Zakia menepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Zaky agar duduk dengannya. Zaky duduk di sebelah Zakia.

Zaky memberikan susu itu, dan mulai Zakia minum sedikit-sedikit. "Bumil gak boleh banyak pikiran. Kenapa?" tanya Zaky. Pasalnya akhir-akhir ini Zakia banyak melamun, Zaky tidak tahu apa yang Zakia pikirkan.

"Kalau Iyo kenapa-kenapa gimana?" tanya Zakia menatap suaminya.

Meskipun hubungannya dengan Rio, Edam, Galen dan yang lainnya sudah beda pangkat menjadi teman biasa bukan sahabat lagi. Tapi, Zakia masih mengkhawatirkan mereka yang belum punya pasangan, apa lagi Rio yang orang tuanya tidak ada, dan satu-satunya keluarga saat ini adalah Isegar. Itu yang membuat Zakia susah untuk tidak mengkhawatirkan Rio.

Meskipun Ri selalu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, tapi Zakia yakin semua manusia ada titik lemahnya, ada titik di mana merasakan capeknya menjalani hidup.

"Kamu percaya kalau takdir Allah itu ada?" tanya Zaky menatap istrinya.

Zakia mengangguk. Tentu saja ia percaya. "Kalau gitu, kamu juga harus percaya kalau Iyo bakal sembuh. Insya Allah." Diakhir kalimatnya Zaky menunduk, ia juga berdoa semoga Rio bisa seperti semula lagi. Tidak tega juga Zaky melihat anak-anak yang muka seram, pecicilan tapi sekarang menjadi pendiam, perubahan yang sangat drastis.

Zakia mengangguk setuju dengan perkataan suaminya. "Kamu tau gak?" tanya Zakia dengan menari gelas susu yang sudah ludes.

"Hm?"

"Kalau Iyo sama Riana saling suka, kamu tahu?"

"Nggak, emang iya?" tanya balik Zaky sembari mendekatkan pinggang Zakia agar lebih dekat dengannya.

"Iya. Di grup aku sama ciwi-ciwi yang lain katanya gitu, Riana gak ikut nimbrung kayanya ngerasa deh."

Zaky setia mendengarkan cerita istrinya itu. "Gapapa, rasa suka suka datang gitu aja. Asal salah satu di antara mereka gak ngerebut dari Tuhan-Nya," ucap Zaky.

"Iya ya, benteng mereka susah buat di lewatin. Menurut kamu mereka bakal bisa bersatu gak?" tanya Zakia mengubah duduknya menjadi menghadap ke arah suaminya.

"Nggak tahu. Kalau beda perasaan masih bisa, karena apa? Karena Allah maha membolak-balikkan hati manusia, dan itu berlaku pas aku sama kamu, yang awalnya gak suka sama sekali, jadi suka banget, pakai cinta lagi. Itu kalau beda perasaan. Kalau beda agama? Susah." Jelas Zaky dengan mengusap punggung tangan istrinya.

"Takdir jahat banget, ya?"

"Namanya hidup, cantik. Pasti bakal ada konflik yang terus datang."

"Minum, ke buru dingin," titah Zaky.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang