56. EDAM ATAU GALEN DULU?

148 10 2
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Galen Surendra.

•••••

HAPPY READING

______________________________

Setelah kejadian di mana anggota Isegar telah tiada.

Galen menatap kamar Rio dari luar, ia duduk di kursi dengan menatap lekat kamar itu. Sudah tidak ada penghuni lagi disana.

"Kalau orang tua lo tahu lo udah gak ada gimana?" gumam Galen.

Seseorang menepuk bahu Galen, membuat Galen terkejut. "Kenapa?" tanya Edam.

"Waktu itu dia pernah bilang mau ketemu orang tuanya, pengen tahu orang tuanya siapa. Tapi, lo tau sendiri kan dia dari dulu gak tahu dia anak siapa malah. Bahkan keinginan dia buat ketemu orang tuanya belum dia penuhi, kok bisa dia pergi padahal semua yang dia mau belum kecapai, Dam."

Edam sangat tahu itu. Bahkan dirinya yang sedari dulu membantu mencari keberadaan orang tua Alm.Iyo pun tidak pernah berhasil, selalu saja gagal. "Gue gak tau rencana apalagi yang Allah kasih, Len. Tapi gue yakin di balik semua ini ada hikmah-Nya."

•••••

Zakia memandangi bingkai foto dirinya bersama Isegar dulu. Dirinya yang masih belum menggunakan hijab. Zakia kembali mengingat bagaimana antusiasnya Rio masa itu saat akan foto bersama.

"LALILA BLOG AH! CEPETAN GAK SABAR NICH!" (Pada lama blog)

"Sabar napa si ya Allah Gusti!"

"Gue gak punya foto keluarga makanya gue antusias foto bareng kalian."

Zakia tahu rasanya seperti ini. Tidak mempunyai foto keluarga membuat kita iri dengan keluarga orang lain yang bisa sangat akrab dengan keluarga, yang masih kumpul bareng keluarganya. Tapi, Rio tidak pernah merasakan Foto Keluarga. Sangat menyakitkan memang.

"Kamu udah ngerasain foto keluarga bareng kita, Yo."

Dari tadi Zaky memperhatikan istrinya. Ia tidak tahu apa-apa tentang Rio, Zaky hanya menunggu Zakia yang bercerita sendiri ia tidak akan pernah memaksanya untuk bercerita.

"Sayang?"

Zaky menghampiri istrinya, ia ikut duduk di atas ranjang. Zaky membawa kepala Zakia ke dada bidangnya. Zaky tidak menyuruh Zakia untuk berhenti menangis, ia sangat tahu bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang dulunya terus bersama kita.

Zaky mengusap kepala istrinya dengan sayang. Memorinya kembali teringat bagaimana ia juga ditinggalkan oleh orang tuanya. Ya, memang perpisahan sangat menyakitkan.

Semua mahkluk hidup yang ada di muka bumi ini pasti akan merasakan kehilangan. Memang berat untuk menerima semua itu.

"Aku takut Riana mati rasa, Sayang. Dia cerita ke aku kalau Iyo sembuh dia mau ngungkapin rasanya ke Iyo. Dia juga bilang kalau Iyo udah nggak ada dia gak mau kenal laki-laki lain lagi selain Iyo." Ini yang membuat Zakia semakin sedih, ia memikirkan perasaan sahabatnya itu.

"Semua orang punya pilihan masing-masing. Aku gak terlalu tentang Iyo sama Riana. Allah punya rencana buat mereka."

"Rencana apa? Sedangkan Tuhan mereka aja beda."

•••••

Riana terus mengulang chatan ia bersama Rio. Terakhir mereka chatan adalah membahas kerandoman mereka berdua.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang