33. KUTUKAN MAUT

324 26 1
                                    


TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan

•••••

HAPPY READING

______________________________

Malam ini Zakia mengajak Zaky untuk pergi ke pasar malam, awalnya mendapatkan tolakan dari Zaky, alasannya perempuan lebih baik keluar saat siang saja, itu yang Zaky katakan. Sempat pundung karena tolakan Zaky karena tidak tega melihat istrinya sedih Zaky pun mengiyakan saja.

"Batal aja, ya?"

"Kamu bukannya udah ngijinin aku kan? Sama kamu juga keluarnya emang sama oranglain apa?!"

"Angin malam itu gak enak, sayang. Aku ngelarang kamu itu takut masuk angin, aku gak mau lihat kamu sakit."

Zaky tidak tahu saja dulu Zakia seliar apa dimalam hari, sudah kebal dengan angin malam. "Aku kan dulu suka main malam, jadi gapapa udah kebal juga." Zakia yang kekeh dengan pendiriannya.

"Itu dulu, sekarang beda."

"Yaudah gak jadi aja atuh." Zakia yang pundung untuk kedua kalinya. Ia melepas hijabnya dengan cepat mengganti bajunya dengan baju tidur.

Tanpa menunggu Zaky, Zakia tidur dengan memunggungi Zaky. "Yaudah ayo atuh, jangan pundung gitu." Zaky berjongkok dihadapan Zakia, melihat mata terpejam pura-pura.

Zakia masih memejamkan matanya. Ia mengintip sedikit, artinya matanya dibuka seuprit. Zakia memundurkan kepalanya kaget melihat muka Zaky yang sangat dekat, ditambah tatapan itu penuh dengan kelembutan. "Menyebalkan sangat menyebalkan!"

Zaky terkekeh geli saat mendengar kalimat Zakia yang seperti curut kegencet. "Ayo, katanya mau keluar."

"Kan kata kamu gak boleh."

Tanpa persetujuan dari Zakia, Zaky menggendong Zakia ala koala. "ZAKYYYYYY!"

Dengan gesit Zaky memakainya Zakia kerudung, memakaikan Hoodie, dan terakhir rok berwarna hitam. "Udah cantik, ayo keluar," ucapnya menuntun Zakia keluar dari rumah.

"Tadi bilang gak boleh, sekarang ngegusur keluar, gi.... waras emang!" gerutu Zakia dengan cicit. Meskipun seperti itu tetap saja Zaky mendengar itu.

"Terserah kamu mau bilang apa juga," Zaky mengusap kepala Zakia dengan sayang.

Mereka pergi ke pasar malam dengan merakyat, lumayan lah menggugurkan dosa mereka. Tak sengaja Zakia menangkup orang berduaan dengan tangan si laki-laki itu terus menciumi tangan si perempuan. "Liat deh."

Zaky menoleh laki-laki itu sedang mengeluarkan jurus buayanya. "Aku tuh cinta banget sama kamu, padahal baru satu hari kita pacaran," ucap laki-laki itu dengan mengecup tangan pacarnya.

"Baru sehari astaghfirullah." Zaky mengedik ngeri kala mendengar gombalan maut.

"Aku jadi ingat pas zaman SMA. Ada yang deketin aku tapi spek jamet, gak di restuin dong sama Edam, lucu banget kalau di inget-inget," ucap Zakia teringat masa SMA nya.

"Sedeket itu kamu sama mereka?" tanya Zaky dengan mengusap punggung tangan Zakia.

Zakia mengangguk dengan tersenyum, mengingat curut-curut yang selalu ada buat Zakia. "Iya, mereka aku anggap kakak aku."

"Sekarang kamu punya aku, jadi.... gitu lah," ketus Zaky. Jika sedang membahas curut-curut Zaky akan selalu pundung, efek cemburu mungkin.

"Iya punya kamu. Punya Zaky, Zaky Abrisam," ucap Zakia dengan tersenyum mengelus rahang Zaky.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang