18. BUJANG TUA

434 41 5
                                    

TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan

•••••

HAPPY READING

______________________________

Sekarang Zakia, Edam, Sayudha, Sabila, Rio, Galen dan Aripin. Singkatnya para curut, sedang berkeliling pesantren. Mereka sudah meminta izin untuk menjelajah dipesantren ini atas izin dari Kyai.

Awal nya Galen tidak mau ikut karena ia masih saja pundung perkara jadi anak bungsu, tapi karena bujukan dari Sayudha, Galen pun mau. Tidak, tidak semudah itu ngebujuk Galen, Sayudha harus membelikan voucher unlimited untuk Galen sebanyak 3.

Ya, Galen seneng lah. Lumayan katanya hemat. "Dha, awas aja ya lo ingkar janji, gue culik bini lo!" ancam Galen.

"Hm." Sayudha hanya membalas dengan dehemam.

"Gini nih contoh contoh manu...."

"BONDON CEPETAN NJING LAMA?" pekik Aripin.

"Heh botak, lo kalau mau teriak dihutan sono, inget tak inget, ini pesantren," semprot Rio.

"Eh Peh, kan hampir lupa," ucap Galen.

"Apaan?"

"Dam, cerita yang si Heli, males gue ngomongin tu orang," suruh Galen. Edam mengangkat kedua bahu mengartikan jika dia juga tidak mau.

"Lah lo aja, Yo," suruh lagi Galen.

"Gini, jadi si Heli udah di sidang sama polisi. Dan kata pengacara si Sayudha dia dipenjara 8 tahun. Gak cuma kriminal ke kita, tapi banyak juga warga yang kehilangan perhiasan, uangnya, mobil, motor, dan banyak lagi," jelas Iyo.

"Kok sebentar cuma 8 tahun?" protes Zakia.

"Gak adil kan?"

"Ya udah gapapa, kalau berulah lagi tinggal kasih tuntutan lagi," ucap Sayudha. Entahlah Edam merasa tak mau mengeluarkan kata-kata nya hanya untuk membicarakan orang itu.

"Bagong emang," celetuk Galen. Membuat Rio menggetok kepala Galen.

"Bondon, uke! Liat situasi kalau mau ngegaik, ini pesantren orang-orang gak kenal itu bahasa itu." Rio berucap.

Sayudha yang dari tadi tidak ingin melepas tautan tangan nya dengan Sabila, sedangkan Sabila meronta ingin melepaskan. "Lepasin ah," ketus Sabila.

"Lo mau ilang?" tanya Sayudha mempererat pegangan nya.

"Ngaco."

"Sayudha love Sabila, JIAKHHH ICIKIWIR," celetuk Aripin.

Galen mengajak curut-curut berfoto bersama. Untuk kenang-kenangan.

"Menurut agama, jika seseorang berpegangan tangan ia akan mendapatkan dosa yang menimpal." ceramah Galen melihat tangan Sayudha menggenggam tangan Sabila.

Mereka yang mendengar itu pun bingung, mana ada yang sudah nikah pegangan tangan dosa? "Heh uke! Lo kalau mau ngomong cari tau dulu, bener apa gak. Ni ye, kalau udah nikah mana ada dosa geblek, yang ada ngegugurin dosa," ceramah Rio. Mungkin, lagi mode halal Rio ini.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang