48. PERMINTAAN

243 20 2
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

"Sibuk banget ya sampai ninggalin sholat?"
-Zaky Abrisam

"Mau dosa lo segede cintaku padanya, lo harus tetap sholat! Gak ada alesan buat ninggalin. DENGER GAK LO?"
-Galen Surendra.

"Sholat gih, keburu di sholatin."
-Rio Rafardhan.

•••••

HAPPY READING

______________________________

Ustadz beserta istri, anaknya sudah pulang dari rumah Zaky. Kini rumah yang kembali tenang, karena Zakia merasakan hawa-hawa ya begitulah saat ada Ela. Apa karena bawaan debay? Zakia rasa iya.

"Sayang."

"Apa?"

"Sini!"

Teriakan Zaky dari arah kamar sampai terdengar ke bawah. Zakia sedang berada di dapur langsung saja menghampiri suaminya itu. "Hah, apa?" Zakia yang sudah di depan Zaky.

"Setoran." Tagih Zaky dengan tersenyum saat istrinya mengubah mimik wajahnya menjadi terkejut.

Zaky tahu betul akhir-akhir Zakia jarang menghapal Al-Qur'an apa yang ia belum hapal. Yang Zakia fokuskan adalah makanan.

Jika tidur, Zaky yang membaca sampai Zakia terlelap tidur. Setelah sholat subuh, Zaky juga yang membaca, sama hal nya seperti di waktu sholat lain. Jadi, Zakia hanya mendengarkan saja.

Zaky tidak marah. Tapi, sedikit kesal dengan istrinya inj yang tidak sama sekali tidak memegang Al-Qur'an. "Nanti aja, aku mau makan."

"Kamu dari kemarin gitu terus. Kapan mau hapalnya? Buka Al-Qur'an gitu sehari aja, pegang aja pegang, gak bahkan. Aku bukannya gak mau bacain buat kamu. Tapi, kamu lupa sama tujuan kamu? Pengen hafal semua bukan?"

Zakia meresapi omongan suaminya ini. Memang benar juga, akhir-akhir ini ia lebih mengutamakan perutnya dari pada kegiatan hal lain yang sering lakukan sebelum hamil.

Mulut Zakia melengkung kebawah ia duduk di kasur bersebalahan dengan suaminya. "Maafin."

Zaky melirik istrinya. Pasti nih pasti, istrinya ini sedang ingin sesuatu. Apa Zaky salah menyuruh untuk mementingkan ini dari pada itu? Zaky rasa tidak.

"Sok bilang dulu kamu mau apa?"

Zakia menggeleng takut kalau suaminya marah lagi. "Gak jadi. Sekarang hapalan dulu," cicitnya.

"Yaudah sini kamunya deketan."

Sudah Zakia duga. Kalau dirinya mengatakan tidak pasti Zaky menuruti tidak juga, padahal tidak itu dalam artian 'IYA' kenapa laki-laki tidak paham akan hal ini?

•••••

"Papih?"

Edam melirik ke arah kirdun dan Ukong. Mungkin, mereka sudah pulang kerja. "Ya Allah Takbir Gusti nu agung ya Rabb yang maha pengasih lagi maha penyayang." Cerocos Kirdun saat melihat mata Edam.

"Allahuakbar. Mata lo kenapa?" tanya Ukong.

"Nanti gue cerita. Baru pulang kerja?"

"Gak, pulang dari Rahmatullah gue," celetuk kirdun langsung saja dapat comotan dari tangan Ukong.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang