31. KAKEK PEDO

445 43 2
                                    

TYPO BERTEBARAN
koreksi jika ada kesalahan

•••••

HAPPY READING

______________________________

Zakia membuka matanya, melihat tangan kekar yang sedang memeluknya. Mengingat bagaimana Zaky yang selalu lembut bicaranya berubah menjadi ganas, tidak bermain kasar namun ganas.

Ternyata anak santri lebih ganas lagi, itu yang Zakia rasakan. Zakia ingin membersihkan badannya yang sangat lengket karena keringat, ia merasakan sakit dibawah sana. "Aw!!" perih bukan main.

"Mau kemana?" tanya Zaky dengan suara seraknya.

Zakia tidak menjawab, entah kenapa moodnya jadi tidak enak seperti ini. Ia menghiraukan Zaky langsung saja pergi ke kamar mandi dengan tangan meraba tembok. "Ihh kenapa?" kesal Zaky yang dikacangin oleh istrinya.

Zakia keluar dari kamar mandi, dengan sigap Zaky membantu Zakia berjalan. "Sayang, kamu kenapa? Bilang ih, jangan diemin aku."

"Gapapa."

"Kamu ikhlas ngelakuin itu sama aku?" Zaky yang mulai gelisah, Zakia yang banyak bicara tiba-tiba jadi mendiaminya.

"Iya ikhlas, toh udah juga."

"Sakit gak?" tanya Zaky seperti akan menangis melihat istrinya yang kesakitan karena ulahnya.

"Dikit, nanti juga sembuh." Zakia langsung ketar-ketir melihat Zaky yang sekicep lagi air matanya akan turun. Sebenarnya ada rasa kesal, disaat Zakia meminta berhenti disitu Zaky malah seperti orang kesetanan. "Jangan nangis ih kamu."

"Maaf, Aku kasar, ya?" Zaky menubruk dada Zakia rasanya enak empuk, pikir Zaky.

Zakia menghiraukan ucapan Zaky, ia juga tidak membalas pelukan Zaky. Membuat sang empu kesal. Lebih baik Zakia menyalakan tv saja. "Sayang?"

"Sayang."

"Sayang."

"Sayang."

"Iya aku salah, maaf. Kamu marah kan sama aku gara-gara tadi malam kamu yang minta berhenti. Kalau boleh juga sekarang mau lagi," cerocos Zaky di akhir kalimatnya hanya mencicit.

"Astaghfirullah, Zaky! Kamu itu lama banget tahu gak malam tadi, kamu mikir aja, sakit tahu dibawah. Kamu gak pernah mikir keadaan aku, kamu tuh cuman mikirin diri kamu sendiri!" semprot Zakia membuat Zaky tertunduk dan memilin jari-jari Zakia.

Zakia yang menyadari suaranya yang sangat tinggi berbicara kepada suaminya. "Maaf, aku gak sengaja." Zakia yang menyesal dengan perkataan tadi.

"Iya, kamu jangan marah-marah. Gak boleh marah sama suami kaya gitu," cicit Zaky.

"Iya yaudah kalau mau lagi, sok. Meskipun masih ada sakit," balas Zakia.

Zaky mengangkat kepalanya mengedipkan matanya mencerna ucapan Zakia tadi, ia juga merasa kasian kepada istrinya terlihat muka kurang tidur, apa lagi Zakia sudah mandi sedangkan belum. "Gak jadi, nanti aja. Aku mandi terus tidur lagi, nanti pas kita bangun kita belanja, ya cantik?" tanpa menunggu balasan dari Zakia, Zaky langsung ngibrit ke kamar mandi.

Sekarang mereka berdua sedang bersiap-siap untuk pergi berbelanja perlengkapan dapur yang sudah hampir habis. Zaky yang awalnya mau berangkat bekerja tapi mengurungkan niatnya, karena mendengar izinan dan sang istri Zaky pun akan menemaninya.

"Kamu kok jadi aneh?" heran Zakia.

"Aneh gimana?"

"Aneh, kamu itu gak banyak bicara tapi kok sama aku kamu bawel banget."

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang