TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN
•••••
HAPPY READING
______________________________
Setelah kejadian di mana Zakia menginginkan 5 curut makan di atas aspal. Hal ini menyebabkan kehebohan untuk anggota Isegar. Rio, dia dilarikan kerumah sakit, karena sudah tidak bisa menahan kesakitannya lagi.
Sekarang mereka semua sedang berada di ruangan Rio yang sedang pulas tertidur. Terlihat dari wajah pucatnya. Edam tak tega melihat Rio seperti itu, rasanya ingin sekali menggantikan posisi Rio saat dari dulu jika ia mengetahui dari dulu.
"Si uke belum tahu?" tanya Kirdun.
"Belum. Masih kerja, nanti pas pulang kerjanya kasih tahu," balas Ukong.
Edam yang sedang duduk di luar bingung harus melakukan apa. Belum ada informasi selanjutnya dari Dokter.
Drtt drtt
Ponsel Edam yang membuat tersadar lamunannya. "Hmm?"
"Assalamualaikum, Edam?" salam Zakia dari sebrang sana. Edam juga belum memberi tahu Zakia jika Rko masuk rumah sakit.
"Waalaikumsalam."
"Edam aku mau ngomong sama kamu."
"Sok."
"Kata Zaky tadi, katanya dia nemuin pendonor mata. Kamu mau?"
Ucapan Zakia yang membuat Edam mematung. "Donor mata?"
"Iya."
Edam memikirkan hal ini. Apa ia harus menerima ini? Ini mungkin adalah kesempatan yang tepat untuk matanya kembali pulih kembali. Tapi, di saat situasi seperti ini ia tidak mungkin melakukan hal itu. Sekarang yang harus Edam pikirkan adalah kesehatan Rio.
"Nanti gue kabarin lagi kalau mau. Iyo masuk rumah sakit." Ucap Edam.
Zakia yang disebrang sana langsung mematung. "Hah? A-apa? Salah mungkin kamu."
"Baru tadi masuknya. Belum ada informasi lagi dari Dokter."
"Aku ke sana sekarang."
Telpon di matikan oleh Zakia tanpa salam. Edam mengusap wajahnya kasar. Begitu banyak ujian untuk dirinya maupun adik-adiknya. Entah kapan ujung masalah ini selesai.
"Kapan semuanya selesai?" gumamnya menatap atap langit-langit rumah sakit.
Edam melihat Rio dari kaca ruangan yang Rio tempati. Ia menatap wajah pucat Itu yang tertidur pulas. "Kenapa lo tutupin semua ini, Yo? Sakit banget hati gue lihat lo kaya gini."
"Kalau dari dulu lo bilang sama gue aja. Gue bakal cari uang buat biayain lo."
Mata Edam berkaca-kaca, rasa bersalah menyelimuti dirinya. Jika sudah seperti ini Edam hanya bisa berdoa semoga kesembuhan akan menyertai Rio.
"Bang?" Ikhsan menepuk bahu Edam. Langsung saja Edam mengusap kasar air mata yang jatuh tadi.
"Apa?"
"Bang Ipin sama istrinya lagi dijalan mau kesini," ucap Ikhsan di balas anggukan saja oleh Edam.
Zakia langsung saja bersiap-siap untuk datang ke rumah sakit. Zaky yang baru saja pulang kerja, baru saja istirahat tapi melihat istrinya yang sangat rusuh. "Kamu mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU UNTUK AKU (END)
RandomTiba-tiba di masukan ke dalam pesantren? Ini diluar ekspektasi Zakia si bar-bar. ••••• Zakia Alka Mahesta, perempuan bar-bar yang terpaksa harus masuk ke dalam pesantren karena paksaan orang tua nya. Dipesantren Zakia menemukan laki-laki yang paham...