47. SUKA?

230 18 3
                                    

TYPO BERTEBARAN
KOREKSI JIKA ADA KESALAHAN

"Berbaik kepada seseorang itu tidak perlu memakai alasan." -Rio Rafardhan

"Mengikhlaskan seseorang bukan hal yang mudah." -Ela Gustiana Malik

•••••

HAPPY READING

______________________________

Hari ini, setelah Edam mendonorkan matanya kepada Carel pendiri Black Owl, ia akan beristirahat terlebih dahulu. Tentu saja ia akan ke basecamp mengabari anggotanya keadaanya sekarang.

Edam melihat warkop yang Rik bangun ternyata tidak dibuka juga, kemana anak itu? Sepi, biasanya jika warkop buka ada beberapa orang yang mampir, tapi sekarang tidak ada. Bahkan, bangku-bangku tertata rapih diatas meja, belum dikebawahkan.

Edam masuk kedalam basecamp. Ternyata sama saja seperti diluar, tidak ada siapa-siapa. "Mungkin pada kerja, sama sekolah kali, ya? Tapi si Iyo kemana?" gumam Edam.

Ia duduk di kursi dengan menyandarkan kepalanya kebelakang. Edam merasa lemas setelah mendonorkan matanya ini.

"Papih?"

Edam menengok kearah suara ada Itu disini. "Astaghfirullah ya Allah Gusti nu agung, itu mata kenapa, hah?!" tanya histeris Rio menghampiri Edam.

"Lo ada disini?"

"Gak, diakhirat gue. Ya, di sini lo lihat sendiri kan?"

"Yaudah si santai, jangan pakai kuah kalau ngomong!"

"Itu kenapa napa dah mata dilakban kaya gitu?" ceplos Rio.

Edam memutar bolanya malas. Tidak melihat kah Ri kalau yang dipasang dimatanya ini adalah perban bukan lakban. "Nanti gue cerita kalau semua udah disini."

"Aneh banget mata dilakban kaya gitu kenapa coba?" tanya aneh Rio matanya menyorot mata Edam yang diperban.

Edam rasa ia akan bercerita semua ini saat semua berkumpul, tidak sekarang. "Nanti."

"Lo kenapa gak buka warkop?" tanya Edam membuat Rio gelalapan harus menjawab apa.

"Hah? I-itu apa si? Euh, gue belum belanja iya, keperluan udah habis semua," balas Rio.

"Bukannya baru belanja 3 hari yang lalu?"

Rio melotot saat Edam mengatakan hal itu. "I-iya gue belanja tapi semuanya udah habis, alhamdulilah sekarang makin rame gitu, jadi gue harus belanja lagi sekarang, makanya tutup dulu."

Edam mengangguk-angguk percaya dengan ucapan Rio.

Handphone Rio berdering, ia mengeluarkan handphone dari dalam saku dengan gaya. "Assalamualaikum, dengan siapa? Dan dimana?"

"Iyo, gue boleh minta tolong gak?" suara berasal dari sembarang sana.

Rio melihat nama yang tertera di handphonenya, ternyata Riana. "Iya, Na?"

"Gue ditipu sama tukang angkotan umum sekarang gue diturunin dijalan braga tanpa sebab, lo bisa gak jemput gue di sini. Tadi gue udah nyoba ke temen pada gak mau, cuman lo yang bisa nolongin ini." Jelas Riana dengan suara yang bergetar.

Memang benar dari semua Isegar Riana paling dekat dengan Rio, entah kenapa. Padahal, Galen juga orangnya mudah berbaur tapi jika berbicara dengan Galen Riana akan merasakan denyutan di kepalanya.

KAMU UNTUK AKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang