1. Kerja Kelompok

116 67 84
                                    

Kamar dengan suasana hening dan terlihat penuh akan boneka itu terlihat sangat berantakan. Terdapat boneka babi serta beberapa bentuk aksesoris bahkan peralatan yang berhubungan dengan hewan itu. Pagi itu jam weker tengah berbunyi dengan sangat nyaring yang berusaha untuk membangunkan sang empu dari tidur nyenyaknya.

"Argh...berisik aja lo!" Gadis yang tengah berbaring di atas ranjang menggeliat dengan kesal, lantaran bunyi alarm dari jam itu begitu mengusik telinganya. Bukannya bangun ia malah kembali tertidur lagi seakan tidak mau bangkit dan melakukan aktifitas. Hari Minggu begitu menyenangkan bagi dirinya saat ini. Terlebih semua kegiatan free.

Alarm itu terus saja berbunyi sampai sang pemilik bangun dari tidurnya. "Lo ganggu bidadari lagi tidur aja sih!" Ia tidak segan mengambilnya dan langsung melemparnya asal, karena suara itu begitu mengganggunya. "Diemkan lo?!"

Gadis itu langsung bangkit dari tidurnya. Kebiasaan yang sulit dihindari yaitu ketika bangun bukannya langsung bangkit dan mandi, gadis ini akan memilih untuk mengambil ponselnya untuk memulai aktifitasnya. Matanya terbelalak melihat sebuah notifikasi yang muncul di layar ponselnya saat ini.

YANG TELAT GAK DAPAT NILAI
!😃😃(3)

Au
Oo buruan lo dateng!
Udah kayak cumi kering gue nunggu lo!

Aa
Gue bantai lo!

Au
Lo mau ngerjain kita?

Aa
Udah hampir satu jam kita nungguin lo

Au
Kalau kesabaran kita udah habis terpaksa! Lo gak bakalan dapat nilai karena gak mau kerja!

Aa
Biarin aja dia kosong nilainya

Aa
Lo masih ngebo ya?

Aa
Gue nyesel mau nunghuin lo!

Au
Balik ajalah!

Oo
Jangan balik dong!
Gue otw!

Oo langsung buru-buru membuang selimut dan jam bekernya ke sembarang arah dan pergi ke kamar mandi untuk segera bersiap-siap. Seperti orang pada umumnya, gadis ini kalau mandi sangatlah cepat hingga satu rumah mengatakan jika ia mandi bebek.

Gadis itu adalah Oline Melandrino. Anak ketiga dari empat bersaudara, dimana ia satu-satunya anak perempuan dari saudaranya. Kakak pertama sudah menikah, kedua sedang melangsungkan pendidikannya di salah satu Universitas dan adik bungsunya masih menginjakkan kakinya di SMA kelas 10.

Namanya Oline, tetapi ia sering dipanggil dengan sebutan Oo atau ogeb. Ya, meski aneh tapi ia cukup enjoy! Bukan tanpa alasan ia menyingkat atau bahkan membuat nama sendiri. Ia tipekal orang yang mudah lupa dan mengingat orang hanya dengan melihat wajah serta bentuk fisiknya.

Setelah selesai bersiap-siap gadis itu  akhirnya telah selesai bersiap dan langsung menemui bundanya untuk meminta ijin. Satu hal lagi yang membuatnya unik adalah saat menuruni anak tangga dari kamar hingga menuju ruang makan, maka gadis ini akan turun dengan perlahan dan tidak berani menengok ke kanan atau ke kiri. Ia akan fokus pada anak tangga agar tidak terjatuh. Ya, karena trauma pernah terjatuh saat kecil membuatnya terus berhati-hati saat ini. Jika di sekolah maka ia akan berjalan menggandeng tangan orang di dekatnya untuk turun agar bisa sedikit lebih cepat.

"Bunda! Oo mau kerja kelompok! Assalamualaikum," ucapnya sambil berjalan dengan cepat.

Gadis dengan setelan baju yang elegan. Rambut yang ia ikat kuda serta polesan bedak bayi membuatnya terlihat begitu anggun. Meski tidak seanggun tingkahnya.

Cerita Cinta Oline Melandrino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang