"Meskipun saling percaya, kita juga harus bisa menjaga komunikasi antar sesama agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa menghancurkan sebuah hubungan." -Oline Melandrino.
***
"Sedikit orang yang mau menceritakan keburukannya pada pasangan, yang lainnya hanya akan menceritakan kebaikannya. Namun, setiap orang juga cara tersendiri untuk menentukan pasangannya." -Abram Denando.
***
"Pernah suka dan gengsi dulunya, kini hanya bisa meratapi nasib ditolak seperti dulu yang pernah ia lakukan." -?
***
Oo berdiam diri di depan cermin kamarnya dan berlagak seperti nenek sihir di film-film dongeng yang pernah ia tonton dulu. Bak seorang penyihir ia memasang tatapan sinis dan malas. Tangannya ia gerakkan membentuk lingkaran seperti para pemain Mega kolosal Tutur Tinular yang dulu di perankan oleh Rico Verald.
"Wahai cerminnya ogeb! Siapa cewek yang paling cantik di rumah ini?!" Oo sudah tersenyum dan menjawab sendiri pertanyaannya.
"Jelaslah Agatha Melandrino!"
Oo tertawa sendiri dan merasa heli dengan tingkah konyolnya yang begitu tidak ngotak. "Bener banget lo!"
Entah, hal apa yang membuatnya menjadi seperti ini. Berbicara sendiri dan menjawab sendiri serta bertingkah seperti banyak orang. Memang gadis aneh. Tapi, keanehan inilah yang selalu ia inginkan. Berbeda dengan yang lain, karena ia ingin membuat orang lain sadar, bahwasannya setiap individu memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri yang mana tidak harus berbuat sesuatu untuk terlihat sama dengan orang lain. Oo ingin membuat mereka sadar kalau menjadi beda bukan berarti aneh dan sebagainya, tapi itulah yang namanya hidup dan setiap individu memiliki karakternya sendiri. Seperti Oo yang memiliki karakter tersendiri dan mampu membuat orang lain bergidik padanya. Tapi, ia mengabaikan omongan orang lain yang ia anggap tidak baik dan sebaliknya jika omongan itu benar maka ia akan berusaha memperbaikinya.
"Kalau bunda, gue nggak cantik, mana mungkin anaknya bisa secantik bidadari surga kayak gue gini?" Oo menaikkan sebelah alisnya.
Semenjak pulang sekolah ia sibuk di depan cermin seraya memikirkan kejadian siang tadi.
"Apa gue kurang cantik ya, dari si Jamilah?"
"Apa karena tingkah aneh gue ya?"
"Bodoklah! Tapi, kenapa coba harus datang si Peta? Bikin runyam masalah aja!" Oo membenahi bandananya yang berbentuk babi dan menyelesaikan ritual maskerannya.
Setelah selesai ia langsung beranjak dan menuju ke tepian ranjang. "Bingung sendiri ya?"
Namun, lamunanya terbuyarkan dengan suara notifikasi dari ponselnya. Ia malas membukanya, tapi hati nuraninya sangat kepo dengan apa isi pesan itu. Terpampang nama 'nyamuk mesum🦎'.
Nyamuk mesum🦎
Jalan yuk?!
Gue mau beliin lo boneka babi sama jajanan☺️
Buruan!
Gue udah nunggu lo di ruang tamu🤩😒
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Oline Melandrino (END)
Teen Fiction"Satu hal yang pasti, lo masa depan dan dia masa lalu." Oline tersenyum menatap Abram. "Gue suka sama lo." *** Oline Melandrino atau yang kerap dipanggil dengan Oo atau ogeb. Anak ketiga dari empat bersaudara, dimana ia paling cantik. Pecinta bebera...